Sabtu 24 Jul 2021 10:21 WIB Red: Erik Purnama Putra Foto: Antara/Nova Wahyudi REPUBLIKA.CO.ID, Oleh
Republika Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memanggil sejumlah perwira tinggi senior ke Istana pada akhir Mei 2001. Namun, ada yang janggal dalam pertemuan tersebut, Gus Dur tidak mengundang Panglima TNI dan ketiga Kepala Staf Angkatan. Ada apa?
Perwira yang diundang itu adalah Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Djamari Chaniago, Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Marsdya Ian Santoso Perdanakusuma, Panglima Komando Armada Barat (Pangkoarmada) Laksda Putu Ardana, dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (Sekjen Dephan) Letjen Johny Lumintang. Tidak tanggung-tanggung, yang dibicarakan adalah rencana pergantian Panglima TNI dan tiga Kepala Staf Angkatan. Dalam pertemuan itu telah disusun skenario perombakan jajaran petinggi militer.
Usulan Sidang Istimewa MPR Inkonstitusional
mediaindonesia.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from mediaindonesia.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Gus Dur Dilengserkan dan Megawati Dilantik Jadi Presiden 20 Tahun Lalu
Diperbarui 23 Jul 2021, 07:33 WIB
696
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) serta Wapres Megawati Soekarnoputri, dilantik pada 20 Oktober 1999 dan mengumumkan kabinet mereka yang disebut Kabinet Persatuan Nasional pada 26 Oktober. (Istimewa)
Liputan6.com, Jakarta Senin 23 Juli 2001, gedung DPR-MPR menjadi saksi dua peristiwa besar. Pertama, Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dilengserkan MPR. Kedua, presiden perempuan pertama RI, Diah Permata Setyawati Megawati Soekarnoputri dilantik MPR.
Jalan Megawati menuju kursi RI 1 cukup berliku karena dipilih MPR sebagai presiden setelah pemilik kursi sebelumnya yaitu Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dilengserkan pada hari yang sama.
Baca Juga
Pemerintahan Gus Dur dikenal penuh dengan kontroversi. Salah satunya, Gus Dur sempat mengeluarkan dekrit pembubaran DPR. Namun Mahkamah Agung memutuskan dekrit yang dikeluarkan Gus Dur bertentangan dengan hukum.
Nopsi Marga
Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. /Antara
PIKIRAN RAKYAT - Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur dikenal sebagai presiden yang tegas, dan berani mengambil risiko.
Sebagai seorang pemimpin negara, Gus Dur tidak takut memecat pihak-pihak yang merugikan negara.
Karena ketegasannya itu, kepemimpinan Gus Dur mulai goyah setelah tersandung sejumlah kasus pada awal tahun 2000.
Banyak sekali faktor yang menyebabkan kepemimpinan Gus Dur mulai goyah, dua di antaranya adalah kasus Buloggate dan Bruneigate.
Gus Dur kemudian dilengserkan dari jabatan presiden oleh parlemen, melalui Sidang Istimewa (SI) MPR RI pada 23 Juli 2001 silam.
Namun pada 2003 lalu, Kejaksaan Agung menyatakan bahwa Gus Dur tidak terbukti melakukan kesalahan dalam kasus yang dituduhkan.
Nopsi Marga
Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. /Antara
PIKIRAN RAKYAT - Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur dikenal sebagai presiden yang tegas, dan berani mengambil risiko.
Sebagai seorang pemimpin negara, Gus Dur tidak takut memecat pihak-pihak yang merugikan negara.
Karena ketegasannya itu, kepemimpinan Gus Dur mulai goyah setelah tersandung sejumlah kasus pada awal tahun 2000.
Banyak sekali faktor yang menyebabkan kepemimpinan Gus Dur mulai goyah, dua di antaranya adalah kasus Buloggate dan Bruneigate.
Gus Dur kemudian dilengserkan dari jabatan presiden oleh parlemen, melalui Sidang Istimewa (SI) MPR RI pada 23 Juli 2001 silam.
Namun pada 2003 lalu, Kejaksaan Agung menyatakan bahwa Gus Dur tidak terbukti melakukan kesalahan dalam kasus yang dituduhkan.
vimarsana © 2020. All Rights Reserved.