comparemela.com

Page 4 - Kepel News Today : Breaking News, Live Updates & Top Stories | Vimarsana

Cerita Suram Kerajaan Majapahit, Keturunan Hayam Wuruk Berebut Tahta Raja : Okezone Nasional

Baca juga:   Pada masa pemerintahan Wikramawarddhana telah terjadi pertentangan keluarga, antara Wikramawarddhana yang memerintah wilayah bagian barat (Majapahit) dengan Bhre Wirabhumi yang memerintah bagian timur (daerah Balambangan). Sepeninggal raja Hayam Wuruk dan Patih Amangkubhumi Gajah Mada, Majapahit memang telah mengalami kesuraman dan muncul suatu masalah yaitu perebutan kekuasaan dan pertentangan keluarga mengenai hak waris atas tahta kerajaan. Sebelumnya Hayam Wuruk telah membagi kerajaan menjadi dua yaitu di sebelah barat (Majapahit) diperintah oleh Wikramawarddhana, dan kerajaan di timur (daerah Balambangan) diperintah oleh Wirabhumi, anak Hayam Wuruk dari istri selir. Sedangkan Wikramawarddhana adalah keponakan dan menantu Hayam Wuruk. Dia naik tahta karena mengawini Kusumawarddhani, anak Hayam Wuruk dari parameswari. Dengan demikian Kusumawardhanilah yang sebenarnya berhak atas tahta kerajaan karena sebagai putri mahkota.

Cerita Majapahit: Pakaian Raja hingga Senjata Terbuat dari Emas : Okezone Nasional

Baca juga:   Sementara itu seorang pelaut berkebangsaan Portugis bernama Tome Pires melaporkan bahwa pada tahun 1515 ”orang Jawa itu sangat kaya raya begitu makmurnya sampai-sampai kalung anjing pun dibuat dari emas”. Keyakinan masyarakat, sebuah kerajaan yang besar tentunya mewariskan banyak benda kerajinan dari emas. Kisah inilah membuat situs sejarah Kerajaan Majapahit memang sudah tidak utuh alias sudah mengalami kerusakan. Salah satu pemicunya adalah aksi liar para pencari emas. Banyak lubang yang dibuat para penggali liar merusak situs Majapahit. (rhs)

Cari Harta Karun, Pemburu Emas Rusak Situs Kerajaan Majapahit : Okezone Nasional

Baca juga:   Sebuah kerajaan yang besar tentunya mewariskan banyak benda kerajinan dari emas. Demikian diungkap buku Majapahit, Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota , Penerbit Kepel Press, 2014. Seperti yang diuraikan dalam beberapa pupuh dari kitab Nagarakertagama bahwa iring-iringan raja Majapahit menggunakan kereta yang berhiaskan emas. Juga ada sebuah legenda yang diyakini oleh masyarakat setempat bahwa rajaraja Majapahit sering mengadakan perjamuan untuk tamu di tepi kolam Segaran. Konon peralatan pesta terbuat dari emas yang dihiasi dengan permata yang sangat indah (Badil 2009). Peralatan-peralatan tersebut setelah dipakai dibuang ke kolam Segaran. (din)

Cerita Pahitnya Buah Maja, Awal Mula Kerajaan Majapahit : Okezone Nasional

KONON nama Majapahit berasal dari nama buah maja yang dikenal dengan rasanya yang pahit. Pada waktu Raden Wijaya bersama-sama orang Madura membuka ”alasing wong Trik” yang akan digunakan sebagai pemukiman, di sekitar lokasi tempat baru itu banyak dijumpai pohon Maja. Ketika itu para pekerja yang membabat alas kehabisan perbekalannya, lalu mereka makan buah Maja tersebut dan ternyata rasanya pahit. Demikian diungkap buku Majapahit, Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota , Penerbit Kepel Press, 2014.  Baca juga:  Ada beberapa nama tempat yang menggunakan unsur kata ”mojo”, seperti Mojoagung, Mojowarno, Mojolegi, Mojoduwur, Mojowangi, dan Mojosari. Sementara itu di Trowulan sendiri tidak dijumpai nama tempat yang menggunakan unsur kata ”mojo”.

Cerita Majapahit : Ketika Raja Jawa Dincar Bangsa Tartar : Okezone Nasional

JAKARTA - Selain berhubungan dagang dan menjalin persahabatan dengan negara-negara asing, sejarah berdirinya Majapahit juga tidak lepas dari keberadaan orang-orang Tatar. Tujuan orang-orang Tartar datang ke Pulau Jawa, adalah untuk menghukum Raja Jawa yaitu Kertanegara, yang telah melukai wajah utusan Kaisar Kublai Khan. Pada Kitab Pararaton disebutkan, cerita Raden Wijaya yang bersekutu dengan tentara Tartar untuk melawan Jayakatwang di Daha. Baca juga:   Berikut kutipan Kitab Pararaton pupuh VI yang berhubungan dengan hal tersebut, seperti dikutip dari buku Majapahit, Batas Kota dan Jejak Kejayaan di Luar Kota , editor Prof Dr Inajati Adrisijanti yang diterbitkan Kepel Press, 2014 : “.sakawulanira. Raden wijaya angajak ing sira wiraraja amerepeng daha. Sirawiraraja anayuti, angucap ing utusan: aja geru, hana upayanisun manih, matura sira ki pangalasanira ring sira pangeran, isun amitra lawan sang satu ring tatar, isun tawanane rajaputri, sira ta kaki pangalasanira, mulih

© 2025 Vimarsana

vimarsana © 2020. All Rights Reserved.