Tahun lalu, Direktorat Jenderal Keamanan Dalam Negeri (SCRT) mencatat tindakan dan ancaman terkait rasialisme, anti-semit, dan Islamofobia sebanyak 1.461 insiden. Dalam tahun 2019, tindakan anti-Muslim terjadi paling sering, 52 persen atau hampir 234 insiden.
Pada 2020 akhir terlihat banyaknya insiden yang ditargetkan masyarakat, seperti serangan di kantor Charlie Hebdo pada September, pembunuhan guru sekolah Samuel Patty, dan serangan di Gereja Katedral Nice.
Sebagai perbandingan, tindakan anti-semit dan rasis lainnya mengalami penurunan masing-masing sebesar 51 persen (339 tindakan) dan 22 persen (888 tindakan). Laporan tersebut mencatat secara keseluruhan ada tingkat toleransi yang tinggi di antara orang-orang Prancis terhadap kelompok minoritas. Indeks toleransi pada skala 0 hingga 100 yang memberikan gambaran tentang perubahan tahunan dalam pendapat dan perasaan responden terhadap minoritas.
Karacuha Bertekad Perbaiki Jam Era Ottoman di Masjid Turki republika.co.id - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from republika.co.id Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Dilansir
Anadolu Agency, Ahad (4/7), dua penerbangan khusus Bangladesh membawa 2 juta dosis vaksin Sinopharm dari Cina pada Sabtu pagi. Vaksin Moderna dan Simopharm datang ketika Bangladesh menghadapi kekurangan vaksin. Bangladesh memulai program vaksinasi percontohan pada 27 Januari tahun ini. Kemudiam program vaksi nasional dicanangkan pada 7 Februari. Bangladesh memberikan vaksin Covishield dan AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII). Namun pada 25 April, pemerintah harus menangguhkan kampanye vaksinasi, sehari setelah India berhenti mengekspor vaksin karena rekor lonjakan kasus dan kematian. Sejauh ini, Bangladesh telah menginokulasi lebih dari 10 juta orang dengan vaksin AstraZeneca. Bangladesh juga telah memberikan hampir 70 ribu dosis vaksin Sinopharm, Cina.
“Marwa El-Sherbini ditikam sampai meninggal oleh seorang pria yang dituduh melakukan kejahatan berdasarkan rasa kebencian atau anti-Muslim selama persidangan di Dresden,” kata Kesici.
Dia menilai para politikus belum mengakui keberadaan Islamofobia di Jerman tapi menganggapnya sebagai bentuk xenofobia. Meskipun sebuah komisi dibentuk untuk memerangi sayap kanan, dia menyebut komisi itu selalu berusaha mencari kesalahan umat Islam saat insiden terjadi.
“Ada cukup serangan Islamofobia atau kekerasan terhadap Muslim di Jerman. Masyarakat Jerman juga tidak memperhatikan hal ini. Meskipun dari catatan polisi terjadi peningkatan kekerasan terhadap masjid kami, tempat ibadah dan wanita berjilbab, itu tidak diucapkan dalam masyarakat Jerman,” jelas dia.
Dilansir
Berlian Terbesar Ketiga di Dunia Ditemukan di Botswana ihram.co.id - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from ihram.co.id Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.