Perwira Polda Sumsel Saling Bantah Terkait Status Tersangka Anak Akidi Tio
Dua perwira polis Polda Sumatera Selatan berbeda statemen terkait status tersangka Heriyanti, anak Akidi Tio.
Selasa, 3 Agustus 2021 05:01 Editor:
DOK. HUMAS POLDA SUMSEL
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri, bersama Gubernur Sumsel Herman Deru menerima bantuan sebesar Rp 2 triliun dari keluarga pengusaha asal Langsa, Aceh Timur, Almarhum Akidi Tio untuk dana penanganan Covid-19, Senin (26/7/2021).
TRIBUNJATENG.COM, PALEMBANG - Dua perwira polis Polda Sumatera Selatan berbeda statemen terkait status tersangka Heriyanti, anak Akidi Tio.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi membantah pernyataan Dir Intelkam Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Ratno Kuncoro.
Gara-gara Janji Donasi Keluarga Akidi Tio, Pejabat Polda Sumsel Beda Pendapat soal Status Tersangka
Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro mengatakan Sumbangan Rp 2 triliun dari mendiang Akidi Tio ini dipastikan adalah bohong alias hoaks
Selasa, 3 Agustus 2021 05:55 Editor:
Anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti, saat dibawa ke Polda Sumsel.
TRIBUN-MEDAN.COM - Sebelumnya, Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro Sik mengatakan kasus putri bungsu Akidi Tio, Heriyanti, dalam menyebarkan berita Hoaks ternyata sudah pernah dilakukan sebelumnya. Sehingga, kasus sumbangan Rp 2 triliun dari mendiang Akidi Tio ini merupakan berita hoaks kali kedua yang dibuatnya.
Hal tersebut diungkap oleh Ratno saat konferensi pers di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (2/8/2021).
Mengapa Bilyet Giro Belum Bisa Cair? Sumbangan Rp 2 T Akidi Tio Bukan Prank Kata Polda Sumsel
Kita undang untuk datang ke Polda untuk memberikan klarifikasi terkait penyerahan dana Rp 2 triliun melalui bilyet giro,
Selasa, 3 Agustus 2021 06:33 Editor:
TRIBUNPEKANBARU.COM -Polda Sumsel mengatakan sumbangan Rp 2 triliun bukan prank.
Ada hal yang menyebabkan Bilyet Giro Rp 2 triliun itu belum bisa cair.
Berikut selengkapnya!
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Supriadi mengatakan, saat ini Heriyanti, anak Akidi Tio masih dimintai keterangan terkait sumbangan Rp 2 triliun yang rencananya akan diberikan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Sumsel.
Supriadi sekalihus membantah pernyataan Dir Intelkam Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Ratno Kuncoro yang menyebut Heriyanti telah menjadi tersangka terkait kasus hoaks sumbangan Rp 2 triliun.
Sempat Puji Selangit Akidi Tio, Denny Siregar Akui Siap Dibully: Waktu dan Tempat Dipersilahkan
Influenser Denny Sirregar sempat memuji aksi kedermawanan dari Akidi Tio, akan tetapi bantuan tersebut adalah hoaks besar.
Selasa, 3 Agustus 2021 06:30
Penulis: Kharisma Tri Saputra
Kolase Instagram Humas Polda Sumsel Dan Denny Sirregar
Sempat Denny Siregar Memuji Kebaikan Akidi Tio Karena Memberi Sumbangan Hingga 2 Triliun, Selasa(3/8/2021).Tetapi Kabar Tersebut Ternyata Hoaxs, Akhirnya Denny Sirregar Mempersilahkan Siapapun Untuk Membully Dirinya Sampai Satu Minggu.
TRIBUNSUMSEL.COM - Sempat heboh dengan pemberitaan keluarga dari Akidi Tio yang memberikan sumbangan RP 2 Triliun untuk penanganan Covid-19.
Banyak publik figur yang memuji aksi kedermawanan luar biasa dari Keluarga Akidi Tio yang memberikan sumbangan 2 Triliun.
Polda Sumsel Sebut Sumbangan Rp 2 T Akidi Tio Bukan Prank, Ini Alasan Bilyet Giro Belum Bisa Cair?
Heriyanti anak Akidi Tio diundang untuk datang ke Polda Sumsel untuk memberikan klarifikasi terkait penyerahan dana Rp 2 triliun melalui bilyet giro.
Selasa, 3 Agustus 2021 06:46 Editor:
Ada hal yang menyebabkan Bilyet Giro Rp 2 triliun itu belum bisa cair.
Berikut selengkapnya!
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Supriadi mengatakan, saat ini Heriyanti, anak Akidi Tio masih dimintai keterangan terkait sumbangan Rp 2 triliun yang rencananya akan diberikan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Sumsel.
Supriadi sekalihus membantah pernyataan Dir Intelkam Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Ratno Kuncoro yang menyebut Heriyanti telah menjadi tersangka terkait kasus hoaks sumbangan Rp 2 triliun.