comparemela.com

Latest Breaking News On - Office rector university indonesia - Page 4 : comparemela.com

38 Jaksa Meninggal Dunia karena Terpapar Covid-19 Selama Pagebluk

38 Jaksa Meninggal Dunia karena Terpapar Covid-19 Selama Pagebluk Dipublikasikan pada 23 Juli 2021. Bisa didengarkan. JAKARTA - Sebanyak 52 pegawai kejaksaan meninggal dunia, karena COVID-19. Dari jumlah tersebut 38 di antaranya adalah jaksa. Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menyampaikan rasa duka atas gugurnya 52 pegawai kejaksaan akibat COVID-19 hingga periode 16 Juli 2021. Mereka yang gugur sebanyak 38 orang adalah jaksa, dan 14 orang lainnya pegawai tata usaha. Dari catatan yang ada total ada 52 orang pegawai kejaksaan yang telah meninggal dunia, yang terdiri dari 38 orang jaksa dan 14 orang pegawai tata usaha per tanggal 16 Juli 2021, katanya dalam keterangannya, Kamis (22/7). Baca Juga: Burhanuddin dalam amanat saat Upacara Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-61 Tahun 2021 secara virtual menyampaikan penghormatan kepada insan Adhyaksa yang telah meninggal dunia, serta mendoakan mereka yang terpapar bisa kembali sembuh seperti sediakala.

Komplotan Garong di Kabupaten Tegal Curi Enam Mobil Pick Up Lalu Dipreteli dan Dijual Eceran

Komplotan Garong di Kabupaten Tegal Curi Enam Mobil Pick Up Lalu Dipreteli dan Dijual Eceran Dipublikasikan pada 23 Juli 2021. Bisa didengarkan. SLAWI - Komplotan spesialis pencurian mobil pick up yang selama ini meresahkan warga akhirnya berhasil dibekuk jajaran Satreskrim Polres Tegal. Selain pelaku pencurian, polisi juga meringkus penadah hasil curian itu. Kapolres Tegal, AKBP Arie Prasetya Syafa’at, Kamis (22/7) siang, mengatakan para pelaku yang berhasil diamankan yakni Ms (48), warga Kota Tangerang; Hr (33), warga Desa Cerih Kecamatan Jatinegara; dan YA (59), warga Desa Belik, Pemalang. Serta seorang lagi yang diduga sebagai penadah, yakni MA (31), warga Bogor, Jawa Barat. Baca Juga: Para pelaku, setidaknya telah berhasil membawa kabur enam unit kendaraan jenis pick up di wilayah Kabupaten Tegal, katanya.

Polemik Rangkap Jabatan, Bungkamnya UI hingga Rektor Mundur dari Komisaris BRI

Polemik Rangkap Jabatan, Bungkamnya UI hingga Rektor Mundur dari Komisaris BRI Komentar: Kompas.com - 23/07/2021, 09:54 WIB Bagikan: JAKARTA, KOMPAS.com – Sejak isu rangkap jabatan Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menjadi sorotan, polemik ini terus berkembang hingga kemudian Ari mengundurkan diri dari posisi Wakil Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Namun, sejak polemik rangkap jabatan Ari Kuncoro viral pada Minggu (27/6/2021) hingga mengundurkan diri dari salah satu jabatannya, baik Ari maupun pihak UI tetap memilih untuk terus bungkam. Ari Kuncoro dan UI hingga saat ini tidak pernah memberi penjelasan atau klarifikasi terkait permasalahan ini. Bermula dari aksi BEM UI

Statuta UI Diubah, DPR: Selamat Tinggal Demokrasi, Selamat Datang Oligarki

Statuta UI Diubah, DPR: Selamat Tinggal Demokrasi, Selamat Datang Oligarki Dipublikasikan pada 23 Juli 2021. JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI, Fahmy Alaydroes menanggapi Peraturan Pemerintah (PP) terkait revisi Statuta Universitas Indonesia (UI) tentang Rektor yang Rangkap Jabatan. Menurut Fahmy, sebelumnya Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menyatakan Ari Kuncoro sebagai Rektor Universitas Indonesia (UI) telah melanggar ketentuan pasal 35 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Statuta Universitas Indonesia. “Peraturan tersebut jelas-jelas melarang Rektor dan Wakil Rektor merangkap sebagai pejabat struktural di BUMN/BUMD maupun di perusahaan swasta,” terang Fahmy, Kamis (22/7). Baca Juga: Alih-alih, bukannya menegur atau memposisikan kembali agar Rektor UI tersebut mentaati peraturan, imbuhnya, pemerintah justru merevisi PP tersebut.

Novel Bamukmin Kaitkan Peristiwa PKI dengan yang Dialami FPI: 1965 Ada 6 Jenderal Dibunuh, 2020 Enam Laskar FPI Dibantai

Novel Bamukmin Kaitkan Peristiwa PKI dengan yang Dialami FPI: 1965 Ada 6 Jenderal Dibunuh, 2020 Enam Laskar FPI Dibantai Dipublikasikan pada 23 Juli 2021. JAKARTA - Peristiwa pemberontakan PKI 1965 silam dengan apa yang dialami Front Pembela Islam (FPI) akhir 2020 lalu, disebut Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin ada keterkaitannya. “Demi kepentingan politik maka nyawa tidak ada harganya, hanya komunis yang seperti itu,” ujarnya seperti yang dikutip dari jpnn.com, Jumat (23/7). Menurutnya, ada kesamaan yang terjadi dalam rentetan peristiwa tersebut. Pertama, pembantaian yang dilakukan PKI saat itu, sama dengan pembunuhan terhadap enam laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50. “Tahun 1965, enam jenderal dibantai dan sekarang enam laskar dibantai,” katanya.

© 2024 Vimarsana

vimarsana © 2020. All Rights Reserved.