KPK Kulik Penerimaan Gratifikasi Aa Umbara
ANTARA/M Risyal Hidayat
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil lima saksi untuk mendalami kasus dugaan korupsi pengadaan barang tanggap darurat pandemi covid-19 di Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat. Lima orang itu diminta memberitahu tentang penerimaan gratifikasi yang dilakukan Bupati nonaktif Bandung Barat Aa Umbara Sutisna. Para saksi hadir dan tim penyidik masih terus mendalami antara lain terkait dugaan adanya penerimaan gratifikasi oleh tersangka AUM (Aa Umbara Sutisna) dari beberapa instansi di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK bidang penindakan Ipi Maryati melalui keterangan tertulis, Kamis (8/7).
Ipi mengatakan lima orang yang dipanggil itu yakni dua orang pegawai negeri sipil (PNS) Aah Wastiah, dan Lukmanul Hakim; Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Sri Dustirawati; Kabid Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil KBB Syamsul Efe
Usut Korupsi Barang Darurat Covid-19, KPK Panggil Sekda Bandung Barat
bisnis.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from bisnis.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Suriati Armayn, Anggota DPD RI Dapil Maluku Utara Meningal Dunia Akibat Covid -19
beritasatu.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from beritasatu.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
KPK Dalami Penerimaan Gratifikasi Bupati Nonaktif Bandung Barat Aa Umbara
Diperbarui 07 Jul 2021, 09:09 WIB
10
Gedung KPK (Liputan6/Fachrur Rozie)
Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami dugaan penerimaan gratifikasi yang dilakukan Bupati nonaktif Bandung Barat Aa Umbara Sutisna.
Pendalaman dilakukan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat memeriksa lima saksi di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkan) Bandung Barat pada Selasa 6 Juli 2021.
Baca Juga
Kelima saksi tersebut yakni Kabid Sarana Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Silvi Harnawati, Kabid Prasarana dan Penyuluhan Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Maryati serta tiga pihak swasta bernama Gani Hidayat, Agung Maryanto, dan Gilang Rajab.