Perlu Patroli untuk Jaga Sungai di Jawa Timur
Hasil penelusuran tim ekspedisi Kali Porong menemukan banyak sampah rumah tangga terutama plastik dan pembuangan limbah cair oleh tiga perusahaan daur ulang kertas ke badan sungai. Limbah ini memunculkan bau menyengat dengan warna putih pekat.
Aziz, Koordinator Brigade Evakuasi Popok mengayakan, pengawasan sungai perlu, salah satu dengan semacam patroli untuk memonitor buangan limbah cair oleh pelaku industri.
Ashnina Azilan Aqilani, Koordinator River Warrior mengatakan, sampah jadi persoalan paling banyak ditemui saat ekspedisi. Di beberapa lokasi, bantaran sungai penuh sampah plastik. Mereka menemukan 856 pohon di tepian Kali Porong tidak kelihatan karena terbungkus sampah plastik seperti bungkus sampho, tas kresek, popok dan lain-lain.
Para Seniman Kampanyekan Lingkungan Hidup Lewat Batik
Para seniman batik bercerita, membatik tak hanya menjaga budaya juga kampanye lingkungan hidup. Tatang Elmy Wibowo dari Leksa Ganesha Batik menceritakan, latar belakang dari aktivis lingkungan hidup terjun jadi perajin batik. Di setiap karya batinya, jadi alat kampanye menjaga alam dan lingkungan hidup.
Yayuk Soekardan, pendiri Joglo Ayu Tenan Jewelry & Artfabric MakerSpace. Komunitas ini ada untuk tempat orang-orang bisa belajar dan berkolaborasi tentang kerajinan nusantara termasuk batik. Salah satu program pokoknya, membuat kerajinan kain dengan beberapa motif batik bercorak daun atau ecoprint.
Rudi Siswanto dari Batik Kidang Mas Lasem juga bercerita upaya meneruskan tradisi membatik dari keluarga besarnya. Batik Kidang Mas Lasem juga mengangkat budaya Indonesia beragam. Batik Kidang Mas Lasem merupakan gabungan beberapa budaya yaitu China, Belanda dan Jawa.