(Baca juga:
Saat itu, pasukan RPKAD (Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat) cikal bakal Kopassus, mendapat perintah untuk melakukan infiltrasi ke Bumi Cendrawasih. Operasi tersebut dilakukan 23 Juni 1962 atau tepat 59 tahun silam, dengan nama Operasi Naga.
Melansir Wikipedia, Operasi Naga menjadi operasi penerjunan terbesar dari kampanye Trikora yang melibatkan 215 personel, terdiri dari 55 pasukan RPKAD dan 160 pasukan dari Batalyon Raiders 530/Brawijaya. Benny Moerdani memimpin pasukan RPKAD. Sedangkan Kapten Bambang Soepeno memimpin pasukan Raiders 530.
(Baca juga:
Para penerbang tiga pesawat C-130 Hercules yang terlibat, masing-masing adalah Letkol Udara Slamet dengan Navigator Mayor Udara Gan Sing Lip, Mayor Udara Najoan dengan Navigator Mayor Udara Hanafi dan Kapten Udara Sukardi dengan Navigator Mayor Udara The Tjing Ho.
Ribuan Pasien Covid-19 Isolasi Mandiri di Hotel Berbintang : Okezone Nasional okezone.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from okezone.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
KAPOLRI Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menerbitkan surat telegram terkait dengan memberangus pungutan liar (pungli) dan aksi premanisme di Pelabuhan se-Indonesia.
Hal ini merupakan tindaklanjut instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai mendengar keluhan para sopir kontainer yang sering dipalak oleh preman di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta Utara.
(Baca juga:
Operasi penangkapan preman langsung dilakukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Polisi awalnya menangkap puluhan orang yang sering melakukan pungutan liar di Tanjung Priok, menyusul kemudian ratusan preman di berbagai provinsi turut diamankan.
Bicara Tanjung Priok, wilayah Utara Jakarta ini menjadi salah satu lumbung ekonomi yang dipenuhi para jagoan. Mereka berangkat dari berbagai macam latar belakang etnis, karena secara umum tidak ada penguasa tunggal dari latar belakang etnis dalam dunia kekerasan di kota Jakarta.
Segala sesuatu yang baik selalu datang di saat terbaiknya. Persis waktunya, tidak datang lebih cepat maupun lebih lambat. Seperti jodoh, pekerjaan, rezeki, pertolongan, dan sebagainya. Itulah kenapa rasa sabar itu harus disertai keyakinan, tulis novelis kondang Tere Liye.
Kalimat bijak di atas sangat cocok dengan perjalanan hidup Letkol Untung Pranoto, perwira Kopassus yang malang melintang di dunia lembah hitam. Sebelum menjadi perwira di Korps Baret Merah ini, Untung adalah seorang preman yang paling disegani di Semarang, Jawa Tengah.
(Baca juga:
Disarikan dari Kopassus untuk Indonesia, Untung bosan dengan kehidupan di terminal sebagai preman. Saat itu, dia mendapat kabar adanya perekrutan anggota TNI. Dia pun mencoba mendaftar.
Kapolri Ultimatum Bawahannya Berangus Preman dan Pungli Seluruh Indonesia : Okezone Nasional okezone.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from okezone.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.