Perlu Sesuatu yang Beda? Coba Wisata Instagrammable DiIndonesiaAja : Okezone Travel
okezone.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from okezone.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
BPBD Gunung Kidul distribusikan 1 200 tangki air bersih
antaranews.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from antaranews.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Kerajaan Majapahit. Dan kini petilasannya berada di Dusun Wonotoro, Desa Jatiayu, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.
Berbicara Gunungkidul tidak bisa dilepaskan dari cerita-cerita pelarian Majapahit dan sejarah perkembangan Mataram Islam. Ki Ageng Wonokusumo tidak bisa lepas dari sejarah kerajaan Mataram Islam. Wonokusumo tidak bisa lepas dari Sunan Pandanaran di Bayat Klaten, serta Ki Ageng Giring III.
Baca juga:
Wonokusumo merupakan anak dari Ki Ageng Giring III. Setelah besar, dia pergi ke arah timur laut dan tinggal di Desa Gedangrejo Karangmojo. Namun, kumandang adzan yang dilakukan tidak pernah terdengar baik dari wilayah Giring, Sodo Paliyan, maupun dari Bayat Klaten. Akhirnya, Wonokusumo mencari tempat yang tinggi di Bukit Wonotoro.
SRI SULTAN telah berusaha membujuk
Panglima Besar untuk kembali ke Yogya, demikian pula Kolonel Gatot Soebroto. Gubernur Militer III, perwira yang disegani oleh Pak Dirman, telah mengirim surat kepada Panglima Besar kita itu, tetapi tak ada reaksi yang tegas dari Pak Dirman.
Akhirnya, Soeharto diserahi tugas oleh Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Menteri Koordinator untuk menjemput Pak Dirman. Sebenarnya, Soeharto bukan seorang perwira yang terhitung dekat kepada Jenderal Soedirman. Soeharto bertemu dengan beliau pada saatsaat penting saja. Tetapi, toh keganjilan terjadi.
Pada waktu itu, Pak Soedirman berada di Karangmojo, bukan di Pathuk. Soeharto pergi ke sana naik kuda, karena jalan ke sana sudah hancur. Dia melewati Piyungan, terus Pathuk, terus menuju ke Kecamatan Karangmojo. Ikut serta dengan Soeharto waktu itu dr. Irsan, dokter Brigade X dan Bung Rosihan Anwar, satu-satunya wartawan.