SRI SULTAN telah berusaha membujuk
Panglima Besar untuk kembali ke Yogya, demikian pula Kolonel Gatot Soebroto. Gubernur Militer III, perwira yang disegani oleh Pak Dirman, telah mengirim surat kepada Panglima Besar kita itu, tetapi tak ada reaksi yang tegas dari Pak Dirman.
Akhirnya, Soeharto diserahi tugas oleh Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Menteri Koordinator untuk menjemput Pak Dirman. Sebenarnya, Soeharto bukan seorang perwira yang terhitung dekat kepada Jenderal Soedirman. Soeharto bertemu dengan beliau pada saatsaat penting saja. Tetapi, toh keganjilan terjadi.
Pada waktu itu, Pak Soedirman berada di Karangmojo, bukan di Pathuk. Soeharto pergi ke sana naik kuda, karena jalan ke sana sudah hancur. Dia melewati Piyungan, terus Pathuk, terus menuju ke Kecamatan Karangmojo. Ikut serta dengan Soeharto waktu itu dr. Irsan, dokter Brigade X dan Bung Rosihan Anwar, satu-satunya wartawan.