Setahun Pungli Bansos, Dua Pendamping PKH di Empat Desa Kumpulkan Uang Rp3,5 Miliar
Dipublikasikan pada 4 Agustus 2021.
Foto: ilustrasi TANGERANG - Dua pelaku pungutan liar (pungli) bantuan sosial ditangkap. Keduanya telah meraup pendapatan hingga Rp800 juta.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Tangerang, Banten, Bahrudin mengatakan pihaknya berhasil menangkap dua pelaku pungli bansos Program Keluarga Harapan (PKH). Keduanya berinisial TS dan DKA yang telah melakukan pungli di empat desa/kelurahan di Kecamatan Tiga Raksa, Tangerang, Banten.
“Kami tetapkan dua tersangka, yaitu pendamping sosial yang mendampingi empat desa di Kecamatan Tiga Raksa,” ujarnya saat konferensi pers bersama di Kantor Kementerian Sosial Jakarta, Selasa (3/8).
Baca Juga:
Setelah Satu Tersangka Penembak Laskar FPI Meninggal Kecelakaan, Kini Seorang Lagi Positif Covid-19
Dipublikasikan pada 4 Agustus 2021. JAKARTA - Satu dari dua tersangka kasus penembakan terhadap laskar Front Pembela Islam (FPI) yang masih hidup terpapar Covid-19. Dampaknya pelimpahan tahap kedua berkas kasus tersebut belum bisa dilakukan.
Sebelumnya, seorang tersangka lainnya, EPZ, dinyatakan meninggal dunia saat perkara dalam penyidikan, karena kecelakaan. Sehingga berkas perkaranya dihentikan sesuai Pasal 109 KUHAP.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan Polri hingga kini belum melimpahkan tahap II tersangka beserta barang bukti perkara dugaan penembakan anggota Laskar FPI di KM 50 atau unlawful killing . Penyebabnya salah satu tersangka terkonfirmasi positif COVID-19.
Heboh Prank Bantuan Covid-19 Rp2 Triliun, Putri Gus Dur Ingatkan Bruneigate dan Kisah Adam Malik
Dipublikasikan pada 4 Agustus 2021. JAKARTA - Yenny Wahid, putri mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, menanggapi heboh bantuan hibah Rp2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio yang hingga kini belum jelas pencairan dananya.
Menurutnya, peristiwa ini menunjukkan contoh bahwa kita semua mengalami krisis akal sehat dan suka kagetan. Meskipun kita percaya bahwa selalu ada malaikat dan keajaiban, peristiwa ini mengingatkan kita untuk selalu rasional dalam menghadapi apapun. Ojo kagetan, ujar dia, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/8).
Putri kedua Gus Dur itu meminta kita semua mengedepankan rasionalitas.
Makjleb, Ketua DPD RI Blak-blakan Ungkap Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Negara Ternyata Rapuh
Dipublikasikan pada 4 Agustus 2021. JAKARTA - Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti mengatakan pandemi membuka kesadaran terhadap berbagai persoalan fundamental yang menjadi kelemahan bangsa dan negara ini.
Menurutnya, semua elemen bangsa harus melakukan refleksi dan merenungkan perjalanan bangsa. LaNyalla mengajak seluruh elemen merefleksikan mengapa sebagai bangsa, kita merasakan kesulitan dan sejumlah hambatan dalam menghadapi pandemi Covid.
Baca Juga:
“Hikmah terbesar dari pandemi Covid-19 bagi bangsa dan negara Indonesia yang bisa kita petik adalah terbukanya, atau terungkapnya persoalan-persoalan fundamental di banyak sektor yang selama ini tertutup dan belum kita pikirkan dengan serius dan matang,” tuturnya, Selasa (3/8).
Puan dan Politisi PDIP Mulai Terang-terangan Kritik Jokowi, Utut Adianto: Boleh Mengkritik, yang Dilarang Berkhianat
Dipublikasikan pada 4 Agustus 2021. JAKARTA - Kritik tajam kepada pemerintah umumnya dilakukan oleh oposisi. Namun, kali ini kritikan justru datang dari partai yang mengusung Presiden Joko Widodo, yakni PDIP.
Apakah ada manuver politik? Adalah Ketua DPR RI, Puan Maharani yang melontarkan kritik atas kebijakan pemerintah menangani pandemi Corona. Kritik Puan salah satunya perihal aturan makan 20 menit.
Dia khawatir aturan makan 20 menit hanya akan menjadi lelucon. Puan mengingatkan pemerintah harus bisa menjelaskan dengan rinci aturan-aturan baru yang menjadi sorotan masyarakat.
Baca Juga:
Puan khawatir akan timbul dampak buruk jika pemerintah tidak bisa menjelaskan secara rinci soal aturan makan 20 menit tersebut. Tak hanya Puan, dua legislator PDIP juga ikut mengkritik Jokowi serta Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.