NEW YORK - Saham Didi Global Inc anjlok hingga 25% di awal perdagangan bursa saham AS, pada Selasa. Hal ini karena Pemerintah China memerintahkan perusahaan teknologi untuk dihapus beberapa hari setelah listing senilai USD4,4 miliar di New York.
Cyberspace Administration of China (CAC) memerintahkan aplikasi raksasa ride-hailing tersebut dihapus sementara dari perdagangan karena adanya temuan perusahaan aplikasi ini telah mengumpulkan data pribadi pengguna secara ilegal.
CAC pun mengumumkan penyelidikan keamanan siber ke perusahaan lain yang berbasis di China yang saham induknya terdaftar di AS.
Atas tindakan tersebut, saham Didi Global terakhir diperdagangkan sekitar USD12,24 atau 25,5% di bawah harga debutnya USD16,65 pada 30 Juni.
JAKARTA – Platform layanan transportasi China, DiDi Global
mendaftarkan sahamnya di New York Stock Exchange. Adapun hal tersebut menyebabkan meningkatnya kekayaan bersih ketua dan CEO perusahaan Will Wei Cheng dan Presidennya Jean Qing Liu.
Menurut prediksi Forbes, saham Cheng di DiDi mengakhiri hari dengan nilai USD4,4 miliar, dan Liu yang baru saja mencapai status miliarder, mencapai nilai saham hampir USD1,1 miliar. Berdasarkan pengajuan DiDi di Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Cheng memiliki sekitar 6,5% atas DiDi dan Liu memiliki sekitar 1,6%.
Saham DiDi mulai diperdagangkan pada hari Rabu dengan harga USD16,65, lebih dari penawaran awal perusahaan sebesar USD14. Namun di sore hari, saham turun menjadi USD14,10.