Eka Alisa Putri
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban. / Twitter/@ProfesorZubairi
PIKIRAN RAKYAT – Mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia tampaknya masih menemukan sejumlah hambatan.
Salah satunya adalah adanya hoaks dan berbagai teori konspirasi soal Covid-19 yang sampai saat ini masih dipercaya sejumlah masyarakat.
Mulai dari vaksin mengandung cip, vaksin mengandung muatan magnetik, pandemi Covid-19 yang disebut hanya ‘akal-akalan’ Pemerintah, dan masih banyak lagi.
Berbagai konspirasi seperti itu membuat sejumlah masyarakat yang mempercayainya menjadi sulit untuk diedukasi terkait protokol kesehatan maupun vaksinasi.
Sebab, mereka tidak mempercayai adanya Covid-19 atau menganggap Covid-19 tidak berbahaya sehingga masa bodoh dengan anjuran Pemerintah.
Melihat fenomena tersebut, Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban mengaku kasihan kepada para ‘penganut’ teori konspirasi Covid-19.
Eka Alisa Putri
Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban. / Twitter/@ProfesorZubairi
PIKIRAN RAKYAT – Mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia tampaknya masih menemukan sejumlah hambatan.
Salah satunya adalah adanya hoaks dan berbagai teori konspirasi soal Covid-19 yang sampai saat ini masih dipercaya sejumlah masyarakat.
Mulai dari vaksin mengandung cip, vaksin mengandung muatan magnetik, pandemi Covid-19 yang disebut hanya ‘akal-akalan’ Pemerintah, dan masih banyak lagi.
Berbagai konspirasi seperti itu membuat sejumlah masyarakat yang mempercayainya menjadi sulit untuk diedukasi terkait protokol kesehatan maupun vaksinasi.
Sebab, mereka tidak mempercayai adanya Covid-19 atau menganggap Covid-19 tidak berbahaya sehingga masa bodoh dengan anjuran Pemerintah.
Melihat fenomena tersebut, Ketua Satgas Covid-19 PB IDI, Prof. Zubairi Djoerban mengaku kasihan kepada para ‘penganut’ teori konspirasi Covid-19.