Pembunuhan Presiden Haiti Picu Ketakutan Rakyat Senin, 12 Juli 2021 | 10:31 WIB Oleh : Unggul Wirawan / WIR
Polisi memeriksa warga Haiti yang berkumpul di depan Kedutaan Besar AS di Tabarre, Haiti pada Sabtu 10 Juli 2021. Mereka meminta suaka setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise karena merasa terlalu banyak rasa tidak aman di negara itu. (Foto: AFP)
Port-au-Prince, Beritasatu.com- Pembunuhan Presiden Jovenel Moise telah memicu ketakutan dan ketidakpastian rakyat Haiti. Seperti dilaporkan
Al Jazeera, Minggu (11/7/2021), aktivis menolak tekanan untuk mengadakan pemilihan umum dan mendesak solusi yang dipimpin Haiti.
Pemerintah Haiti sudah mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mengirimkan militernya untuk melindungi infrastruktur dan membangun keamanan sehingga negara Karibia itu dapat mengadakan pemilihan umum pada bulan September.