TEGAL - Belasan camat di Kabupaten Tegal, Jateng jadi sorotan. Ketika seluruh warga wajib melaksanakan protokol kesehatan (prokes) di saat PPKM Darurat, para camat tersebut malah melakukan pelanggaran aturan.
Para kepala daeah itu kedapatan berkumpul tanpa menjaga jarak dan tak bermasker alias mengabaikan prokes. Setelah itu mereka berkaraoke bersama.
Sejumlah foto dan video acara para cat itu viral setelah diunggah di Facebook. Foto dan video itu telanjur beredar luas sebelum akhirnya dihapus oleh pengunggahnya.
Dalam foto yang juga beredar di grup-grup WhatsApp tersebut, terlihat belasan camat yang memakai pakaian dinas upacara lengkap, berfoto bersama di sebuah ruangan. Mereka tak mengenakan masker dengan posisi duduk dan berdiri tanpa jaga jarak.
viral dan mengundang keprihatinan banyak orang. Sejak kecil tidak ada cita-cita lain, hanya ingin menjadi polisi, kata Rafael saat konferensi pers di Polda Sulut, Jumat (30/7/2021).
Keinginan itu muncul secara pribadi, didorong motivasi dari keluarga dan lingkungannya. Namun sayangnya, keinginan itu sempat pupus setelah namanya digantikan dengan orang lain. Perasaan kecewa, sedih, malu, ujar Rafael.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abast mengatakan, sebelum dinyatakan tidak lulus, polisi ternyata telah memanggil Rafael dan orang tuanya. Meraka diberi penjelasan di Polda Sulut bersamaan dengan keluarga calon siswa Franco Kowal yang mengajukan keberatan. Dengan diakomodirnya keberatan calon siswa Bintara Franco Kowal dengan sendirinya calon siswa bintara Rafael Malalangi menjadi rangking terakhir dan menjadi di luar kuota penerimaan calon siswa bintara 2021, kata Kabid Humas.