Dilansir dari
Indy100, Kamis (15/7/2021), tanda-tanda itu dimaksudkan untuk memisahkan tamu umum hotel dan tamu olimpiade, namun, setelah gambar tanda-tanda itu muncul di media sosial dengan rentetan kegemparan dan tuduhan rasisme, pihak hotel meminta maaf.
Dalam sebuah pernyataan, seorang pejabat dari hotel mengatakan kami meminta maaf karena telah menyebabkan kesalahpahaman, dan bahwa mereka tidak berniat untuk melakukan diskriminasi.
Tanda itu telah menginstruksikan para tamu untuk menggunakan empat lift dua sekaligus tetapi dibagi antara tamu Jepang dan orang asing.
Baca juga:
(Foto: Twitter/@Mulboyne)
Hotel yang dimaksud terletak di dekat Istana Kekaisaran Jepang dan di Bangsal Chiyoda kota dan akan menampung banyak tamu untuk Olimpiade dan Paralimpiade 2020.
KUCING merupakan hewan menggemaskan yang banyak menjadi peliharaan orang. Namun apa jadinya jika seekor kucing mengambilalih papan reklame atau billboard yang terpampang di pusat kota.
Namun jangan khawatir, kucing raksasa tersebut bukanlah hewan sebenarnya, melainkan kucing 3D yang muncul di papan reklame di Kota Tokyo, Jepang. Ia tampak riang berada di salah satu stasiun kereta api tersibuk di kota tersebut.
Tampil di antara iklan, kucing hiper-realistis itu menjadi hidup di layar LED melengkung seluas 1.664 kaki persegi di Distrik Shinjuku. Layar beresolusi 4K menunjukkan kucing tengah berjalan di atas ibu kota Jepang sambil mengeong.
Menyitir laman Dailymail, video tersebut akan berubah setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 01.00 dini hari. Kucing Calico pertama kali dikejutkan saat bangun di pagi hari, dan pada sore hari terlihat berdiri sambil mengeong pada orang yang lewat. Di malam hari, ia berbaring dan tertidur dengan kepala bersandar pada cakarnya.