comparemela.com

Latest Breaking News On - Foundation home grief timeless - Page 1 : comparemela.com

22 Tahun Lalu Tragedi Semanggi II, Mahasiswa UI Yun Hap Tewas Tertembak

Polres Jakbar Periksa 10 Saksi Terkait Dugaan Kartel Kremasi Jenazah Covid-19

Rabu, 28 Juli 2021 09:36 Reporter : Nur Habibie Kremasi Korban Covid-19. ©2020 AFP/Raul ARBOLEDA Merdeka.com - Polres Metro Jakbar terus mengusut kasus dugaan kartel kremasi yang menaikkan harga biaya kremasi pada saat pandemi Covid-19. Cerita ini berawal dari unggahan seorang warga Jakbar bernama Martin di akun media sosial. Kanit Kriminal Umum Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi menerangkan, sebanyak 10 orang telah diperiksa sebagai saksi. Avrilendi mendetailkan latar belakang saksi antara lain dari Yayasan Rumah Duka Abadi, Krematorium, agen dan Martin, pria yang memviralkan kejadian itu. Sejauh ini sudah 10 orang yang kita ambil keterangan, kata dia saat dihubungi, Rabu (28/7/2021). Avrilendi menerangkan, penyidik masih mempelajari bukti-bukti untuk menemukan perbuatan pidana yang dilanggar. Sejauh ini tidak ada yang merasa dirugikan terkait kenaikan harga kremasi termasuk dari Martin sendiri. Avrilendi juga menyebut, Martin sampa

Bukan Kartel, Polisi Temukan Praktik Percaloan Kremasi Jenazah Covid-19 di Jakbar

Bukan Kartel, Polisi Temukan Praktik Percaloan Kremasi Jenazah Covid-19 di Jakbar Diperbarui 28 Jul 2021, 10:39 WIB 17 Petugas mengenakan APD saat proses kremasi jenazah pasien Covid-19 di Krematorium Cilincing, Jakarta Utara, Minggu (25/7/2021). Layanan kremasi jenazah pasien Covid-19 di Krematorium Cilincing terus bergeliat sejak dibuka pada 19 Juli 2021. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho) Liputan6.com, Jakarta - Fakta baru terungkap dari hasil penyelidikan yang dilakukan Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat meningkatnya harga kremasi di tengah situasi pandemi Covid-19. Penyelidikan ini bermula dari unggahan seorang warga Jakbar bernama Martin di akun media sosial. Dia mengeluhkan dugaan adanya kartel kremasi yang memainkan harga hingga puluhan juta rupiah.

Kasus Kremasi Pasien Covid-19, Polisi Tak Temukan Kartel Tapi Percaloan

JAKARTA - Polri terus berupaya mengungkap kartel kremasi yang membuat wsrga dimintai harga berlipat-lipat dari seharusnya.  Kasat Kriminal Umum Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi, menyebut telah meminta keterangan 10 saksi. Kasus itu mengemuka setelah seorang mengaku bernama Martin mengunggah di media sosial telah membayar sampai puluhan juta Kasat menyebut dalam pemeriksaan terungkap kenaikan biaya kremasi ini terjadi akibat adanya praktik percaloan.  Sampai saat ini diperoleh kesimpulan awal. Bahwa memang benar ada terjadinya kenaikan harga pengurusan jasa kremasi. Jadi ada pihak makelar yang menghubungkan antara rumah duka sampai krematorium. Mereka mengambil keuntungan dengan menaikan harga, katanya dihubungi wartawan, Rabu (28/7/2021). Menurutnya, calo  menawarkan jasa pelayanan ibadah hingga pelarungan abu. Ada juga yang hanya menghubungkan pihak keluarga dengan krematorium.

© 2025 Vimarsana

vimarsana © 2020. All Rights Reserved.