JAKARTA - Polri terus berupaya mengungkap kartel kremasi yang membuat wsrga dimintai harga berlipat-lipat dari seharusnya.
Kasat Kriminal Umum Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi, menyebut telah meminta keterangan 10 saksi. Kasus itu mengemuka setelah seorang mengaku bernama Martin mengunggah di media sosial telah membayar sampai puluhan juta
Kasat menyebut dalam pemeriksaan terungkap kenaikan biaya kremasi ini terjadi akibat adanya praktik percaloan.
"Sampai saat ini diperoleh kesimpulan awal. Bahwa memang benar ada terjadinya kenaikan harga pengurusan jasa kremasi. Jadi ada pihak makelar yang menghubungkan antara rumah duka sampai krematorium. Mereka mengambil keuntungan dengan menaikan harga," katanya dihubungi wartawan, Rabu (28/7/2021).
Menurutnya, calo menawarkan jasa pelayanan ibadah hingga pelarungan abu. Ada juga yang hanya menghubungkan pihak keluarga dengan krematorium.