comparemela.com

Latest Breaking News On - Convention right child - Page 4 : comparemela.com

Komite Hak Anak PBB: 75 Anak Tewas, 1 000 Orang Ditahan Sejak Kudeta Myanmar 1 Februari 2021

Komite Hak Anak PBB: 75 Anak Tewas, 1 000 Orang Ditahan Sejak Kudeta Myanmar 1 Februari 2021
tribunnews.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from tribunnews.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.

PBB: Anak-Anak Jadi Korban Kudeta Myanmar

Penduduk Myanmar telah mengambil bagian dalam protes massal tetapi telah mendapat tanggapan militer yang brutal sejak kudeta yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi. Anak-anak terpapar kekerasan tanpa pandang bulu, penembakan acak, dan penangkapan sewenang-wenang setiap hari,” kata Otani. Mereka menodongkan senjata ke arah mereka dan melihat hal yang sama terjadi pada orang tua dan saudara mereka, ujar Otani. Komite hak anak PBB ini terdiri dari 18 ahli independen yang bertugas memantau pelaksanaan Konvensi Hak Anak, yang ditandatangani Myanmar pada 1991. Para ahli mengatakan mereka sangat mengutuk pembunuhan anak-anak oleh junta dan polisi. Sikap tersebut menunjukkan bahwa beberapa korban dibunuh di rumah mereka sendiri. Korban kekerasan militer Myanmar termasuk seorang gadis enam tahun di kota Mandalay, ditembak di perut oleh polisi.

Pakar PBB: 75 Anak Tewas dan 1 000 ditahan Sejak Kudeta Myanmar

Pakar PBB: 75 Anak Tewas dan 1.000 ditahan Sejak Kudeta Myanmar Diperbarui 18 Jul 2021, 13:01 WIB 17 Bendera Myanmar (unsplash) Liputan6.com, Myanmar - Puluhan anak telah terbunuh dan ratusan lainnya ditahan secara semena-mena di Myanmar sejak kudeta lebih dari 5 bulan lalu. Pakar Hak Asasi Manusia (HAM ) mengatakan gejolak politik terjadi di negara itu di tengah darurat kesehatan yang disebabkan pandemi Covid-19. Komite hak anak PBB melaporkan pada hari jumat bahwa mereka telah menerima informasi dari yang dapat dipercaya bahwa 75 anak telah dibunuh dan sekitar 1000 anak ditangkap di Myanmar sejak 1 Febuari, demikian dikutip dari laman Aljazeera, Sabtu (17/7/2021) . Baca Juga “Anak-anak di Myanmar banyak yang dibawah pengepungan dan kehilangan nyawa akibat kudeta militer,” ujar ketua komite, Mikiko Otani.

Komite Hak Anak PBB: 75 Anak Tewas, 1 000 Orang Ditahan Sejak Kudeta Myanmar

Tribunnews.com Komite Hak Anak PBB: 75 Anak Tewas, 1.000 Orang Ditahan Sejak Kudeta Myanmar Pakar PBB mengatakan puluhan anak terbunuh dan ratusan orang ditahan secara sewenang-wenang di Myanmar, sejak kudeta 1 Februari 2021 kemarin. Sabtu, 17 Juli 2021 14:30 WIB STR / AFP Pengunjuk rasa memegang suar sementara yang lainnya memberi hormat tiga jari selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon pada 22 Juni 2021.  TRIBUNNEWW.COM - Pakar hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, puluhan anak terbunuh dan ratusan orang ditahan secara sewenang-wenang di Myanmar, sejak kudeta 1 Februari 2021 lalu. Melansir Al Jazeera, gejolak politik di Myanmar terus berlanjut bahkan ketika negara itu berada di situasi darurat keseahtan karena pandemi virus corona.

Sejak Kudeta Myanmar, 75 Anak Tewas & 1000 Ditahan, Pakar PBB: Anak-anak Terkena Kekerasan Tanpa Pandang Bulu

Sejak Kudeta Myanmar, 75 Anak Tewas & 1000 Ditahan, Pakar PBB: Anak-anak Terkena Kekerasan Tanpa Pandang Bulu Khazin Sejak Kudeta Myanmar, Pakar PBB Mengatakan Anak-anak Menerima Kekerasan Setiap Hari /Twitter @myanmarnow DENPASARUPDATE.COM – Puluhan anak telah terbunuh dan ratusan ditahan secara sewenang-wenang di Myanmar sejak kudeta lebih dari lima bulan lalu, ketika gejolak politik di negara itu berlanjut di tengah darurat kesehatan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Komite hak anak PBB melaporkan pada hari Jumat, 16 Juli 2021 bahwa pihaknya telah menerima informasi yang dapat dipercaya bahwa 75 anak telah terbunuh dan sekitar 1.000 ditangkap di Myanmar sejak 1 Februari 2021. Komite tersebut terdiri dari 18 ahli independen yang bertugas memantau pelaksanaan Konvensi Hak Anak yang ditandatangani Myanmar pada tahun 1991.

© 2024 Vimarsana

vimarsana © 2020. All Rights Reserved.