dr. Lois Owien Pernah Sebut Kematian Syekh Ali Jaber Sia-sia dan Prediksi Nagita Slavina Jadi Janda Kembang
Dipublikasikan pada 14 Juli 2021. Bisa didengarkan. JAKARTA - Kontroversi pernyataan dr. Lois Owien ternyata sudah berlangsung sejak lama. Sebelum viral sekarang, dr. Lois ternyata pernah menyebut kematian Syekh Ali Jaber sia-sia.
Komentar Itu sebagaimana yang diunggahnnya melalui akun Instagram @dr lois7. Saat itu, Lois mengunggah tangkapan layar akun Twitter-nya dengan nama sama pada 16 Januari lalu.
Dalam unggahan itu, dr Lois Owien mengunggah foto Syekh Ali Jaber bersama seorang ulama lainnya. Di foto tersebut, dia membubuhkan sepenggal kalimat dengan warna merah.
Baca Juga:
“Korban keracunan obat anti virus yang bereaksi sangat keras dengan obat lain sehingga terjadi moralitas asidosis obat,” demikian bunyi kalimat di foto tersebut.
Zona Merah dan Oranye Dilarang Gelar Salat Idul Adha Berjamaah di Masjid dan Lapangan
Dipublikasikan pada 14 Juli 2021.
Foto: JawaPos.com JAKARTA - Masyarakat diimbau mematuhi larangan pelaksanaan salat Idul Adha berjamaah di masjid dan lapangan di zona merah serta oranye. Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan mengatakan pemerintah membuat kebijakan tersebut untuk menekan laju penularan Covid-19.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan Taushiyah Nomor Kep-1440/DP-MUI/VII/2021 tentang Pelaksanaan Ibadah, Salat Idul Adha dan Penyelenggaraan Kurban saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Baca Juga: Pelaksanaan salat Idul Adha mengacu pada Fatwa Nomor 36 Tahun 2020 tentang Shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban saat wabah COVID-19. Implementasinya diserahkan kepada pemerintah atas dasar upaya mewujudkan maslahat (jalb al-mashlahah) dan mencegah terjadinya mafsadat (daf’u al-mafsadah), kata Amirsyah Tambunan, Selasa (13/7).
Diduga Timbun Obat-obatan Covid-19, Ruko di Kalideres Digerebek Polisi
Dipublikasikan pada 14 Juli 2021.
Foto: rmol.id JAKARTA - Sebuah ruko di kawasan Kompleks Pergudangan Kalideres, Jakarta Barat digeledah aparat kepolisian, Senin (12/7) malam. Ruko tersebut digeledah karena diduga sebagai lokasi penimbunan obat-obatan terkait COVID-19.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo mengatakan ruko tersebut digeledah, karena ada dugaan terjadi penimbunan obat-obatan. Kami berada di salah satu ruko dimana terindikasi, kami melihat beberapa fakta yang kami temukan dari hasil penyelidikan, ada indikasi penimbunan (obat), katanya dalam keterangannya, Selasa (13/7).
Baca Juga:
Ady mengatakan saat penggeledahan ruko tersebut, polisi menemukan jenis obat yang saat ini dibutuhkan pasien COVID-19. Tidak hanya satu-dua, tetapi ada banyak jumlah obat yang disimpan dalam ruko tersebut.
Polisi Ungkap dr. Lois Owien Akui Pernyataan soal Covid-19 Opini Pribadi yang Tidak Berlandaskan Riset
Dipublikasikan pada 14 Juli 2021. JAKARTA - Dokter Lois Owien mengakui kesalahannya atas sejumlah opini mengenai Covid-19 yang telah membuat resah masyarakat. Dia mengakui kesalahannya saat menjalani seragkaian pemeriksaan intensif di kepolisian.
Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Brigjen Slamet Uliandi menerangkan dr Lois memberikan sejumlah klarifikasi atas pernyataannya selaku dokter atas fenomena pandemi COVID-19.
“Segala opini terduga yang terkait COVID-19, diakuinya merupakan opini pribadi yang tidak berlandaskan riset,” terang Slamet, Selasa (13/7).
Baca Juga:
Menurut Slamet, ada asumsi yang dia bangun seperti kematian karena Covid-19 disebabkan interaksi obat yang digunakan dalam penanganan pasien. Kemudian, opini terduga terkait tidak percaya Covid-19, sama sekali tidak memiliki landasan hukum.
Biayai APBN Semester II, Pemerintah Cari Tambahan Utang Rp515,1 Triliun
Dipublikasikan pada 14 Juli 2021. JAKARTA - Pemerintah berencana mencari tambahan utang sebesar Rp515,1 triliun atau 43,8 persen dari rencana Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (UU APBN) 2021 pada semester II tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan angka tersebut lebih rendah dari rencana Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (UU APBN) 2021. Prognosa kita untuk semester II akan mencapai Rp515,1 triliun, kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Selasa (13/7).
Baca Juga:
Adapun realisasi pembiayaan utang semester I sebesar Rp443 triliun atau 37,6 persen dari target APBN. Dengan begitu jika ditotal pembiayaan utang ditargetkan sebesar Rp958,1 triliun pada tahun ini.