Sabtu 10 Jul 2021 12:59 WIB
Rep: Lintar Satria/
Red: Teguh Firmansyah
Tentara Republik Dominika menjaga perbatasan dengan Haiti di Jimani, Republik Dominika, Kamis, 8 Juli 2021. Presiden Dominika Luís Abinader memerintahkan penutupan perbatasan pada hari Rabu, setelah pemerintah Haiti melaporkan bahwa tim pria bersenjata telah membunuh Presiden Jovenel Moïse.
Foto: AP/Matias Delacroix
Haiti khawatir dengan keamanan nasional usai tentara bayaran bunuh Presiden Moise.
REPUBLIKA.CO.ID, PORT-AU-PRINCE -- Menteri pemerintah Haiti meminta bantuan ke Amerika Serikat (AS) dan pasukan keamanan PBB untuk melindungi infrastruktur penting seperti bandara dan pelabuhan. Permintaan ini diajukan usai tentara bayaran asing membunuh President Jovenel Moise.
Pembunuhan Moise yang dilakukan satu skuat bersenjata pada Rabu (7/7) dini hari di kediamannya di Port-au-Prince dikhawatirkan mendorong krisis politik Haiti semakin dalam. Situasi itu dikhawatirkan akan memperburuk kelaparan, kekerasan kelompok kriminal dan wabah Covid-19.