Tinjauan Sains : Ini Alasan Kenapa Masih Ada Orang yang Tidak Percaya Covid-19
Penyangkalan, termasuk di dalamnya adalah penolakan untuk mengakui fakta yang mengecewakan tentang peristiwa eksternal dan internal, termasuk ingatan,
Minggu, 18 Juli 2021 06:14
Penulis:
ilustrasi Virus Corona (Covid-19)
TRIBUNJOGJA.COM - Hingga Sabtu 17 Juli 2021, situs Worldometers mencatat bahwa Covid-19 telah menewaskan 4,094,934 orang di seluruh dunia. Dengan total kasus aktif mencapai lebih dari 190 juta kasus. Sementara itu jumlah pasien yang sembuh mencapai 173,626,248.
Meski telah menewaskan jutaan orang dan bahkan memporak-porandakan perekonomian negara hingga membuat sistem kesehatan suatu negara kolaps, namun sebagian orang di antaranya masih ada yang tidak percaya bahwa covid-19 itu merupakan ancaman yang nyata. Covid-19 dianggap tidak lebih berbahaya dari pada penyakit flu musiman yang tak menyebabkan kematian. Dampaknya, beberapa di antaranya tak mengindahkan anjuran pemerintah un
Diprediksi Cair Tahun 2100, Es Terakhir di Kutub Utara Ternyata Cair Dua Kali Lebih Cepat
Muhammad Azy Lapisan es terakhir di Kutub Utara dilaporkan mencair lebih cepat dari prediksi. /NBC
PR BEKASI - Area es terakhir di Kutub Utara dilaporkan mencair dua kali lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.
Fenomena mencairnya es di Kutub Utara itu diabadikan oleh para ilmuwan saat melakukan ekspedisi di Luar Wandel, bagian Utara Greenland pada awal Juli 2021.
Fisikawan atmosfer dari Universitas Toronto Kent Moore menyebutkan, es di Kutub Utara seharusnya dapat bertahan sampai musim panas tahun 2100.
Menurut Kent Moore, lapisan es seluas 1 juta kilometer persegi ini seharusnya masih solid hingga prediksi yang diperkirakan.
Как запоминать новую информацию: 8 простых способов lifehacker.ru - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from lifehacker.ru Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Berita tentang Joe Biden yang menilai penutupan koran Hong Kong Apple Daily sebagai hari menyedihkan menjadi sorotan di top 3 kanal Global Liputan6.com.
Studi: Kasus COVID-19 pertama bisa saja muncul di China Oktober 2019 Jumat, 25 Juni 2021 12:05 WIB
Warga berdiri di samping bagian Sungai Yangtze yang meluap di taman samping sungai menyusul hujan lebat di daerah tersebut, di Wuhan, provinsi Hubei, China, Rabu (26/5/2021). Foto diambil tanggal 26 Mei 2021. ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS/aww/cfo/am.
Mengapa para ilmuwan meminta basis data internasional untuk menghapus data penting yang memberi tahu kita tentang bagaimana COVID-19 dimulai di WuhanShanghai (ANTARA) - Virus yang menyebabkan COVID-19 bisa saja mulai menyebar di China pada awal Oktober 2019, dua bulan sebelum kasus pertama diketahui di pusat kota Wuhan, sebuah studi baru menunjukkan pada hari Jumat.