Danlanmar Kolonel Idi Rizaldi Menularkan Virus Seni Akar Jati jawapos.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from jawapos.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Terlahir sebagai tunawicara, Widianto Wahyu Utama tak patah semangat. Berawal dari melihat pekerjaan mendiang sang ibu, dia berhasil menjuarai desain grafis.
Upaya Petugas di Surabaya Menjemput Pasien Covid-19 ke Rumah Sehat
4 Agustus 2021, 07:48:26 WIB FASILITAS PENDUKUNG: Petugas Kecamatan Wonocolo bersama dokter jaga dari puskesmas membawa warga yang terpapar Covid-19 untuk dirawat di SDN Margorejo 1, Senin (2/8).
(Dipta Wahyu/Jawa Pos)
Mengevakuasi pasien Covid-19 ke rumah sehat tidaklah mudah. Dibutuhkan perjuangan. Petugas harus pandai merayu. Bahkan, mereka harus dijemput mobil dinas camat ketika kendaraan operasional sedang tidak ada di tempat.
WAHYU ZANUAR BUSTOMI, SURABAYA
MENGENAKAN alat pelindung diri (APD) lengkap, sopir petugas kecamatan keluar dari kendaraan. Bukan mobil ambulans. Melainkan mobil multipurpose vehicle (MPV) pelat merah. Kedatangannya disambut petugas yang berjaga di SDN Margorejo I.
Masjid Al Akbar Menggagas Gerakan Indonesia Berdoa
Ikhtiar Batin Keluar dari Pandemi Covid-19
7 Juli 2021, 07:48:04 WIB PERMOHONAN KEPADA TUHAN: Jamaah mengikuti kegiatan berdoa di Madjid Al Akbar. Gerakan berdoa itu bisa diikuti para pasien Covid-19 dan siapa saja yang terlibat dalam penanganan oandemi.
(Wahyu Zanuar Bustomi/Jawa Pos)
Gerakan Indonesia Berdoa dilakukan secara virtual. Pesertanya beragam. Mulai pejabat, tenaga kesehatan, hingga pasien Covid-19 yang sedang dirawat di rumah sakit. Gerakan itu merupakan upaya batin penanganan kasus korona di Indonesia. Terlebih pada masa darurat seperti sekarang.
WAHYU ZANUAR BUSTOMI, Surabaya
GERBANG luar Masjid Al Akbar memang ditutup. Begitu pula pintu menuju area utama tempat salat. Aktivitas masyarakat di sana pun ditiadakan. Sunyi dan sepi. Semuanya harus steril.
Manfaatkan Voice Assistant, Para Tunanetra Bertahan di Tengah Pandemi
30 Juni 2021, 07:48:15 WIB HARUS PELAN-PELAN: Danny Heru mendengarkan voice assistant untuk mengecek pertanyaan pelanhggan yang hendak membeli di tokonya.
(Wahyu Zanuar Bustomi/Jawa Pos)
Sejak pandemi, tunanetra yang jadi pemijat sepi job. Berdekatan saja tak boleh, apalagi kontak fisik. Yang biasa tampil memainkan electone pun masygul. Nihil undangan. Untung, Komunitas Mata Hati punya solusi. Mereka belajar berjualan melalui marketplace.
WAHYU ZANUAR BUSTOMI, Surabaya
DANNY Heru mendekatkan gawai ke telinganya. Jemarinya menyentuh layar dari atas hingga ke bawah. Dia kudu pelan-pelan agar bisa jelas mendengar voice assistant dari telepon genggamnya. Sebagai seorang tunanetra, suara yang dikeluarkan HP-nya itu sangat penting. Dari situ dia tahu jika ada customer yang tanya atau hendak membeli di lapaknya di marketplace yang identik dengan warna hijau tersebut.