Detik-detik 2 Anggota DPRD Berkelahi Saat Rapat, Diduga Disebabkan Beda Pendapat Komentar:
Kompas.com - 10/07/2021, 06:15 WIB Bagikan:
Dua anggotanya terlibat perkelahian.
Mereka yang bersitegang adalah Wakil Ketua DPRD Labusel Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Zainal Harahap dengan anggota DPRD Labusel dari Fraksi Partai Keadilan dan Persatuan Idonesia (PKPI) Arwi Winata.
Percekcokan tersebut terekam video dan menjadi viral di media sosial.
Saat dikonfirmasi, Zainal Harahap hanya menjawab singkat. Oh, udah lah. Tanya aja nanti ke kantor ya. Udah lewat itu, udah enggak apa itu ya, tuturnya.
Sekretaris DPRD Labuhanbatu Selatan Ismail Sawito membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Sewaktu kejadian itu berlangsung, Ismail mengaku sedang bertugas di luar kota. Ketika dihubungi Kompas.com, dia berkata masih berada di Saribu Dolok.
Beda Pendapat Soal Pengelolaan CSR, Anggota DPRD dari PDIP dan PKPI Baku Hantam
Dua anggota DPRD Labuhanbatu Selatan (Labusel) ini tidak bisa menjadi contoh. Perbedaan pendapat.
Sabtu, 10 Juli 2021 06:28 Editor:
Perbedaan pendapat saat rapat mereka selesaikan dengan duel dan baku hantam.
Akibatnya, Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Labuhanbatu Selatan (Labusel), Kamis (8/7/2021), diwarnai keributan.
Percekcokan tersebut terekam video dan menjadi viral di media sosial.
Saat dikonfirmasi, Zainal Harahap hanya menjawab singkat. Oh, udah lah. Tanya aja nanti ke kantor ya. Udah lewat itu, udah enggak apa itu ya, tuturnya.
Sekretaris DPRD Labuhanbatu Selatan Ismail Sawito membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Perkelahian Warnai Rapat Dengar Pendapat Anggota Dewan, Penyebabnya Beda Pendapat
Perkelahian mewarnai rapat dengar pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Labuhanbatu Selatan (Labusel), Kamis (8/7/2021).
Sabtu, 10 Juli 2021 07:18 Editor:
shutterstock
Ilustrasi - Perkelahian mewarnai rapat dengar pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Labuhanbatu Selatan (Labusel), Kamis (8/7/2021).
TRIBUNJABAR.ID - Perkelahian mewarnai rapat dengar pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Labuhanbatu Selatan (Labusel), Kamis (8/7/2021).
Perkelahian melibatkan dua anggotanya.
Mereka yang bersitegang adalah Wakil Ketua DPRD Labusel Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Zainal Harahap dengan anggota DPRD Labusel dari Fraksi Partai Keadilan dan Persatuan Idonesia (PKPI) Arwi Winata.
Percekcokan tersebut terekam video dan menjadi viral di media sosial.
Viral Dua Anggota DPRD di Labusel Baku Hantam Saat Rapat Bahas CSR
Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan dua anggota DPRD Labuhanbatu Selatan (Labusel) berkelahi di dalam ruang rapat.
Sabtu, 10 Juli 2021 13:54 Editor:
TRIBUN-MEDAN.COM - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan dua anggota DPRD Labuhanbatu Selatan (Labusel) berkelahi di dalam ruang rapat.
Dilansir dari Kompas.com, dari video yang diunggah akun Instagram @laburaku, perkelahian terjadi saat berlangsungnya Rapat Dengar Pendapat di Kantor DPRD Labusel, Kamis (8/7/2021).
Awalnya terlihat seorang pria berkemeja biru tengah berbicara.
Kemudian seorang pria berkemeja merah di sisi kanannya tiba-tiba membanting sebuah buku.
Keduanya kemudian berdiri dan berkelahi. Sejumlah pria dalam ruangan tersebut mencoba melerai.
2 Anggota DPRD Berkelahi Saat Bahas Pengelolaan CSR, Ini Ceritanya Komentar:
Kompas.com - 10/07/2021, 13:54 WIB Bagikan:
KOMPAS.com - Dua orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara, terlibat perkelahian dalam acara rapat dengar pendapat di Kantor DPRD setempat, Kamis (8/7/2021).
Kedua anggota dewan yang terlibat keributan tersebut diketahui adalah Wakil Ketua DPRD Labusel Fraksi PDI-P Zainal Harahap dan anggota DPRD Labusel dari Fraksi PKPI Arwi Winata.
Sekretaris DPRD Labuhanbatu Selatan Ismail Sawito saat dikonfirmasi mengatakan, keributan itu berawal saat pihak Pemerintah Kabupaten Labusel meminta agar pembahasan terkait CSR itu dapat segera dilakukan.
Namun, ada anggota DPRD lain yang menolak dan meminta agar dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan pihak Pemprov Sumut.