USD/JPY Price to Resume Rally as USD Strengthens After Upbeat NFP forextv.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from forextv.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Persediaan minyak mentah, bensin, dan sulingan AS merosot pekan lalu, menurut dua sumber pasar, mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (27/7). Minyak mentah AS memangkas kerugian dalam perdagangan pasca-penyelesaian karena pasar bereaksi terhadap data API, diperdagangkan pada USD71,89 pada pukul 21.06 GMT.
Harga minyak mentah AS menetap sedikit lebih rendah dan memangkas kerugian setelah laporan API. Data API menunjukkan stok minyak mentah turun 4,7 juta barel untuk pekan yang berakhir 23 Juli dan persediaan bensin turun 6,2 juta barel serta stok sulingan berkurang 1,9 juta barel, menurut sumber, yang berbicara dengan syarat anonim.
Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan data menunjukkan stok minyak mentah AS turun sekitar 2,9 juta barel dan stok bensin turun 900.000 barel dalam seminggu hingga 23 Juli. Data persediaan resmi akan dirilis oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu waktu setempat.
JAKARTA -
Harga minyak dunia mixed pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Harga minyak bergerak dua arah setelah sesi bergejolak karena penyebaran varian Delta COVID-19 memicu kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar, tetapi kerugian dibatasi oleh perkiraan bahwa pasokan minyak mentah akan ketat sepanjang sisa tahun ini.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September terdongkrak 40 sen atau 0,5%, menjadi mengakhiri sesi di USD74,50 per barel. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate(WTI) AS untuk pengiriman September tergelincir 16 sen atau 0,2%, menjadi menetap di USD71,91 .
Di awal sesi, kedua kontrak acuan turun lebih dari satu dolar AS per barel. Risk appetite (selera risiko) jelas meningkat secara besar-besaran selama seminggu terakhir dan sama seperti aset berisiko lainnya, minyak mengambil jeda menjelang beberapa hari yang intens, kata Analis Pasar Senior OANDA, Craig Erlam.