Menteri Perdagangan, M Lutfi ingin UMKM naik kelas. Agar bisa mengurangi ketergantungan terhadap produk impor.
INILAHCOM, Jakarta - Pemerintah mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Ke depan, harus bisa naik kelas. Dengan merambah produk berbasiskan teknologi.
Dalam acara Dialog Kadin dan Shopee Indonesia yang diselenggarakan secara online, Jakarta, Senin (14/6/2021), Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan harapannya. Ke depan, UMKM Indonesia jangan hanya berkutat di krupuk, kripik dan dodol. Sudah mulai menyentuh sektor hilir agar bisa naik kelas, papar Lutfi.
Kalau itu bisa terwujud, kata dia, memberikan efek domino yang positif bagi perekonomian nasional. Di mana, ketergantungan akan produk ipor bisa semakin turun. Dengan program hilirisasi industri yang saat ini gencar dilakukan, kita bisa kontrol ketergantungan akan produk impor, tutur mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat (AS) ini.
Untuk memajukan produk UMKM, kata Lutfi, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) terus melakukan upaya menekan biaya logistik. Awalnya, bea logistik mencapai 30% dari GDP. Selanjutnya, Presiden Jokowi mencanangkan pembangunan proyek infrastruktur besar-besaran yang berdampak kepada penurunan bea logistik 15-16% dari GDP.
Selanjutnya, kata Lutfi, pesatnya perdagangan digital alias e-commerce semakin menurunkan biaya logistik menjadi hanya 10%-11%. Alhasil, biaya logistik Indonesia bisa lebih rendah ketimbang negeri jiran, Malaysia. Dengan modal ini, kita ingin UMKM kita semakin maju. Berdaya saing kuat, bisa sejajar bahkan lebih berkualitas dan kompetitif dibanding produk asing, ungkapnya.
Kalau UMKM maju, kata Lutfi, perekonomian Indonesia bisa lebih cepat pulih. Saat pandemi COVID-19, perekonomian sejumlah negara mengalami banyak masalah, termasuk Indonesia. Walaupun kita masih belum tahu kapan berakhirnya pandemi COVID-19. Akan tetapi kita berkeyakinan, semester II labih baik dari s