Serangan AS itu dilakukan dua hari setelah afiliasi ISIS di Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di luar bandara Kabul.Dari 92 korban tewas dalam ledakan bom bunuh itu, 13 di antaranya adalah tentara AS.
Ledakan kembali mengguncang Kabul, Afghanistan Minggu (29/8) beberapa jam setelah AS mengeluarkan peringatan soal kemungkinan terjadinya teror di Kabul.