6 Fakta Menarik tentang Ngawi, Lokasi Penemuan Fosil Manusia Purba yang Fenomenal
Diperbarui 27 Jul 2021, 08:32 WIB
36
Rumah bekas kediaman dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat. (dok. ngawikab.go.id)
Liputan6.com, Jakarta -Ngawi merupakan sebuah kabupaten yang berada di sisi barat Provinsi Jawa Timur. Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah itu memiliki luas wilayah 1.298,58 km persegi. Sekitar 40 persen wilayah tersebut berupa lahan persawahan.
Pada 2020, jumlah penduduk kabupaten ini mencapai lebih dari 800 ribu jiwa. Mayoritas masyarakat Ngawi bekerja di sektor pertanian, meski jumlahnya menurun setiap tahun.
Seperti banyak daerah di Indonesia yang mengaitkan namanya dengan nama tumbuh-tumbuhan, Ngawi pun demikian. Kata Ngawi berasal dari kata awi yang berarti bambu dan mendapat imbuhan Ng menjadi Ngawi. Dahulu di sana memang banyak pohon bambu. Ngawi menunjukkan suatu tempat di sekitar pinggir Bengawan Solo dan Bengawan Madiun yang banyak ditumbuhi bambu
Ke Mana Semestinya Anda Buang Sampah Elektronik yang Ada?
liputan6.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from liputan6.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
6 Fakta Menarik Pandeglang, Punya Taman Nasional Tertua di Indonesia
Diperbarui 26 Jul 2021, 08:30 WIB
21.5k
Taman Nasional Ujung Kulon (Liputan6.com/Yandhi Deslataman)
Liputan6.com, Jakarta -Pandeglang merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Banten. Pandeglang berbatasan dengan Kabupaten Serang di utara dan Kabupaten Lebak di sebelah timur. Pada 2021, populasi kabupaten ini mencapai 200 ribu jiwa. Suku asli kabupaten ini yakni Suku Banten.
Di sana terdapat tiga gunung, yakni Gunung Karang, Gunung Pulosari, dan Gunung Aseupan. Di Pandeglang juga mengalir dua buah sungai, yaitu Sungai Ciliman dan Sungai Cibaliung.
Selain itu, masih banyak hal-hal menarik lainnya seputar Pandeglang. Berikut enam fakta menarik Pandeglang yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
5 Makanan Vegan yang Disebut Tak Ramah Lingkungan
Diperbarui 26 Jul 2021, 06:30 WIB
18
Liputan6.com, Jakarta -
Makanan vegan biasanya dianggap ramah lingkungan. Bukan rahasia lagi bahwa produksi daging, khususnya daging sapi, berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca planet ini. Produksi daging juga membutuhkan sejumlah besar tanah dan air, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan lebih lanjut.
Tentu saja, makanan vegan jauh lebih baik untuk planet ini daripada daging dan susu. Sebuah penelitian mengklaim bahwa veganisme bisa menjadi satu-satunya cara terbesar untuk mengurangi dampak lingkungan Anda di bumi.
Baca Juga
Independent, Sabtu 24 Juli 2021.
1. Alpukat
Alpukat dapat menyebabkan kerusakan parah pada planet ini karena cara pendistribusiannya. Ada kekurangan besar buah di Kenya (pengekspor buah keenam terbesar di dunia), yang tahun lalu sebenarnya melarang ekspor alpukat karena pasokan negara itu terancam.
Salah Kaprah Memaknai Ecotourism, Apa yang Benar?
Diperbarui 25 Jul 2021, 11:32 WIB
17
Liputan6.com, Jakarta - Istilah
ecotourism atau ekowisata belakangan ini sering digaungkan banyak kalangan. Namun, masih banyak yang salah kaprah dengan makna ekowisata ini. Selama ini banyak orang yang menganggap bahwa
ecotourism dikaitkan dengan wisata alam. Namun, sesungguhnya
Hal itu diungkapkan oleh Founder Indonesia Ecotourism, Nurdin Razak, pada Instagram Live AMATI Indonesia, Sabtu, 24 Juli 2021.
Ecotourism yang ada di Indonesia kurang lebihnya belum maksimal karena konsep
ecotourism selalu dianggap wisata alam, padahal wisata alam bukan
ecotourism, dan itu sangat berbeda, ujarnya.
Baca Juga
ecotourism bermula dari munculnya pemanasan global
(global warming). Salah satu cara menekan terjadinya pemanasan global yakni merekayasa kembali industri pariwisata. Industri pariwisata konvensional penggunaan energinya besar banget. Kalau satu hotel kamarnya 500 dan itu semua p
vimarsana © 2020. All Rights Reserved.