Hadis Qudsi dan Al-Quran Bersumber dari Allah, Lantas Apa Perbedaanya? : Okezone Muslim
okezone.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from okezone.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
HADIS Qudsi menduduki posisi penting dan strategis dalam kajian-kajian keislaman. Hal ini dikarenakan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Quran di dalam Islam. Hal ini dikarenakan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Quran di dalam Islam.
Namun jika disebut tentang istilah hadis qudsi, belum tentu semua umat muslim tahu akan pengertian dari hadis ini, bahkan mungkin istilah ini masih asing bagi sebagian masyarakat awam.
Hadis sendiri dimaknai sebagai ucapan, perbuatan dan sesuatu yang disetujui oleh Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam. Hadis qudsi disebut hadis karena disampaikan oleh Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam.
Disebut hadis Qudsi karena dinisbahkan pada kalimat Quddus/Qudsi–salah satu Nama Allah–yang artinya suci karena hakikat hadis Qudsi bersumber dari Allah Yang Maha Suci (Quddus). Jika maknanya adalah demikian, kemudian timbul pertanyaan apa bedanya hadis qudsi dan Al-Qur’an bila keduanya sama-sama berasal dari Allah?
HADIS Qudsi bersumber langsung dari Allah Yang Maha Suci (Quddus). Jika maknanya adalah demikian, kemudian timbul pertanyaan apa bedanya hadis qudsi dan Al-Quran bila keduanya sama-sama berasal dari Allah?
Seluruh umat muslim di dunia harus sepakat bahwasannya hadis menduduki posisi penting dan strategis dalam kajian-kajian keislaman. Hal ini dikarenakan hadis merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an di dalam Islam. Namun jika disebut tentang istilah hadis qudsi, belum tentu semua umat muslim tahu akan pengertian dari hadis ini, bahkan mungkin istilah ini masih asing bagi sebagian masyarakat awam.
Hadis sendiri dimaknai sebagai ucapan, perbuatan dan sesuatu yang disetujui oleh Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam. Hadis qudsi disebut hadis karena disampaikan oleh Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam. Disebut hadis Qudsi karena dinisbahkan pada kalimat Quddus/Qudsi–salah satu Nama Allah–yang artinya suci karena hakikat hadis Qudsi bersumber dari Allah Yang
Selasa 15 Jun 2021 06:40 WIB Red: Ani Nursalikah Foto: republika
Kesucian Allah itu kekal, tidak tergantung pada ruang dan waktu. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Sebagai sifat Allah, Al-Quddus berarti suci dari segala kekurangan, kelemahan dan kesalahan, termasuk di dalamnya suci dari sangkaan, pemikiran dan imajinasi manusia. Sebab, tidak jarang manusia membayangkan dan menggambarkan Allah dengan keterbatasan akal pikirannya sendiri, sehingga Allah sering disamakan dengan dan diperlakukan seperti makhluk-Nya. Padahal, “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syura: 11) Kesucian Allah itu kekal, tidak tergantung pada ruang dan waktu. Semua makhluk di langit dan di bumi pun mengagungkan kesucian Allah dan mensucikan-Nya dari segala kekurangan. Sebagaimana firman Allah, “Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Yang Maha
vimarsana © 2020. All Rights Reserved.