Senin, 26 Juli 2021, 10:40 WIB
Reporter : Oryza A. Wirawan
Suasana di RS Paru Jember [foto: istimewa]
Jember (beritajatim.com) – Pandemi Covid membuat Rumah Sakit Paru di Kabupaten Jember, Jawa Timur kewalahan. Ada sejumlah persoalan yang dihadapi rumah sakit ini.
“Pertama, saat ini berbeda dengan satu tahun lalu. Beban kami ketika saya menambah layanan Covid dan menutup non-Covid, jujur cash flow rumah sakit terganggu, karena klaim (biaya pengobatan) Covid tidak selancar yang dibayangkan. Kami melayani tidak langsung dibayar. Masih menunggu beberapa bulan, bahkan sembilan bulan pun klaim belum cair,” kata Direktur RS Paru Sigit Kusuma Jati, Minggu (25/7/2021).
RS Paru saat ini membutuhkan obat antivirus. “Antivirus begitu susahnya. Penggunaannya harian. Hari ini terpakai, besok saya harus menelepon Dinas Kesehatan Provinsi untuk minta droping lagi. Kadang saya harus mengambil sendiri ke Surabaya, karena memang susah,” kata Sigit.
Senin, 26 Juli 2021, 10:07 WIB
Reporter : Oryza A. Wirawan
Jember (beritajatim.com) – Rumah Sakit Paru di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terpaksa mengurangi jumlah tempat tidur untuk isolasi pasien Covid-19. Gara-gara jumlah tenaga kesehatan (nakes) tak mencukupi.
RS Paru sebenarnya memiliki 96 tempat tidur di dalam ruangan dan 16 tempat tidur di tenda darurat untuk melayani pasien Covid. “Tapi saat ini kami hanya mampu melayani 53 tempat tidur untuk Covid,” kata Direktur RS Paru Sigit Kusuma Jati, Minggu (25/7/2021). Sisanya, digunakan untuk melayani pasien non-covid untuk penyakit TBC dan TBC kebal obat.
Saat ini ada RS Paru menghadapi dua kendala. Pertama, sejumlah tenaga kesehatan di RS Paru terpapar Covid-19. Salah satu analis laboratorium bahkan gugur karena Covid, yakni Diah Kusuma Wardani.
Bupati Jember: Kami Butuh Tambahan 200 Tenaga Kesehatan beritajatim.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from beritajatim.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.