Japan will respond appropriately to excessive volatility in the foreign exchange market, its top currency diplomat says in a fresh warning against "speculative" and "disorderly" yen moves after market talk of interventions last week.
Japan is closely watching currency movements and is ready to take all necessary steps, Finance Minister Shunichi Suzuki says, amid market caution about intervention to slow the yen's fall to 34-year lows against the U.S. dollar.
old vietnamese money worth anything perfil.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from perfil.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Tekanan mata uang berisiko mereda, investor fokus pantau inflasi AS Senin, 12 Juli 2021 09:23 WIB
Ilustrasi - Mata uang utama dunia, euro, dolar Hong Kong, dolar AS, yen, poundsterling, dan yuan. ANTARA/REUTERS/Jason Lee/am.
ika kita melihat data yang kuat, The Fed dapat memajukan proyeksi mereka untuk kenaikan suku bunga pertama mereka lebih jauh dari perkiraan mereka saat ini pada 2023Tokyo (ANTARA) - Mata uang berisiko melayang di atas posisi terendah baru-baru ini terhadap dolar AS dan yen di perdagangan Asia pada Senin pagi, karena kekhawatiran tentang perlambatan pemulihan ekonomi global tampaknya telah mereda untuk saat ini.
Prospek inflasi AS dan kecepatan pengetatan kebijakan Federal Reserve (Fed) di masa mendatang kembali menjadi fokus menjelang data harga konsumen pada Selasa (13/7/2021) dan kesaksian Ketua Fed Jerome Powell mulai Rabu (14/7/2021).
Investor Tunggu data Inflasi AS, Euro dan Pound Sterling Menguat Prospek inflasi AS dan kecepatan pengetatan kebijakan Federal Reserve (Fed) di masa mendatang kembali menjadi fokus menjelang data indeks harga konsumen pada Selasa (13/7/2021) dan kesaksian Ketua Fed Jerome Powell mulai Rabu (14/7/2021). Newswire - Bisnis.com 12 Juli 2021 | 10:08 WIB
Poundsterling dan euro. - Reuters ×
Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang berisiko melayang di atas posisi terendah baru-baru ini terhadap dolar AS dan yen di perdagangan Asia pada Senin pagi (12/7/2021), karena kekhawatiran terhadap perlambatan pemulihan ekonomi global tampaknya telah mereda untuk saat ini.
Prospek inflasi AS dan kecepatan pengetatan kebijakan Federal Reserve (Fed) di masa men