Adapun Bupati Malang Sanusi mengutus Kepala Bappeda Tomie Herawanto untuk hadir. Dalam diskusi awal dibahas soal mekanisme perizinan. Tomie memastikan, Pemkab Malang
support penuh mengenai perizinan. “Untuk urusan perizinan silahkan ditanyakan, kami (Pemkab Malang) kawal penuh. Hingga ada istilah OSS
ojo suwe-suwe,” ungkapnya.
Menurut Tomie, KEK Singhasari adalah KEK satu-satunya di Jawa Timur. Pihaknya berjuang berdarah-darah hingga keluar PP. “Dengan kedatangan teman-teman AMSI Jatim, kami ingin bersinergi. Berharap point-point dalam Rakerwil juga diperjelas. Kami juga akan akan ajukan ke RPJMD Kabupaten Malang,” ungkapnya.
Sebab, bagi Pemkab Malang, KEK tidak hanya menguntungkan Malang Raya, tapi juga Jatim dan nasional. Dukungan media amat diperlukan untuk pengembangan ke depan. Sebab, PP ada batasan waktu tiga tahun, ini sudah setahun. “Kami titip KEK Singhasari dimasukkan, media bisa membantu KEK, apa yang dibutuhkan (data, red), kami siapkan,” ujarnya.
conten creator.
“Di komplek kampung animasi ini ada dormitory, area komersial, content factory, studio, kelas industri,” jelasnya di kantor KEK Singhasari.
Kepada Bupati Pamekasan, David menjelaskan, pihaknya bekerjasama dengan Bayu Skak membuat produk film dengan bahasa lokal. Menurut dia, Pamekasan juga bisa membuat film seperti itu dengan bahasa Madura.
Suwarjono Wakil Ketua AMSI Pusat menambahkan soal konten lokal tadi. Menurutnya juga bisa dikemas juga dengan menampilkan quotes lucu ala Madura. Seperti yang pernah disampaikan Almarhum Gus Dur dalam beberapa kegiatan.
Selanjutnya selain berdiskusi di kantor KEK Singhasari, tim juga meninjau kawasan tersebut. Bupati Baddrut Tamam tampak antusias meminta penjelasan soal lokasi.