Tribunnews.com
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan dirinya merupakan jembatan antara generasi muda dengan dunia pemerintahan.
Rabu, 30 Juni 2021 09:15 WIB
Tribunnews/Jeprima
Mendikbudristek Nadiem Makarim menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/3/2021). Nadiem Makarim mengungkapkan, baru 15 persen sekolah di Indonesia yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketat. Tribunnews/Jeprima
Menurut Nadiem, hidupnya berada di dua dunia tersebut, sehingga dapat menjadi penghubung. Jadi saya ini sedikit menjadi jembatan antara generasi muda dan juga pemerintahan. Jadi jembatan de facto gitu. Di mana saya harus hidup di dua benua tersebut, ujar Nadiem saat menjadi pengulas dalam acara daring Sarasehan Nasional Indonesia Muda Membaca: Bung Karno , Selasa (29/6/2021).
Tribunnews.com
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Kampus Mengajar Angkatan 2 Hingga 5 Juli 2021
Sasaran program Kampus Mengajar Angkatan 2 ini adalah Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di daerah 3 T (tertinggal, terluar, dan terdepan).
Rabu, 30 Juni 2021 10:19 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kemendikbudristek membuka pendaftaran Kampus Mengajar Angkatan 2 hingga 5 Juli 2021.
Sasaran program Kampus Mengajar Angkatan 2 ini adalah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah 3 T (tertinggal, terluar, dan terdepan). Kampus Mengajar Angkatan 2 ini akan merekrut 17.000 mahasiswa yang akan diterjunkan ke 3.400 SD yang sudah ditunjuk dan 3000 mahasiswa akan diterjunkan ke 375 SMP di 34 Provinsi, ungkap Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Aris Junaidi melalui keterangan tertulis, Rabu (30/6/2021).
Tribunnews.com
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan kebijakan Merdeka Belajar terinspirasi dari Ki Hajar Dewantara dan Bung Karno.
Rabu, 30 Juni 2021 10:43 WIB
Menurut Nadiem, hal itu adalah filsafat para pendiri bangsa yaitu kemerdekaan berpikir dan kemerdekaan atas jajahan mental. Makanya kita menyebut tujuan dari transformasi pendidikan kita adalah profil pelajar Pancasila, ujar Nadiem saat menjadi pengulas dalam acara daring Sarasehan Nasional Indonesia Muda Membaca: Bung Karno , Selasa (29/6/2021).
Kemendikbudristek membeberkan ada enam profil pelajar pancasila, antara lain beriman bertaqwa kepada Tuhan YME, kebhinekaan global, mandiri, kreatif, nalar kritis dan gotong royong.
Konsep gotong royong, menurut Nadiem, merupakan kompetensi terpenting di abad 21.
Kemampuan berkolaborasi dan bekerja secara tim merupakan kompetensi paling penting.