Kepala TNBD: Perlu kerja sama antarpihak untuk berdayakan Orang Rimba Sabtu, 3 Juli 2021 14:43 WIB
Warga Suku Anak Dalam (SAD) yang juga dikenal sebagai Orang Rimba di Sarolangun, Jambi, Kamis (10/6/2021). ANTARA/Muhamad Hanapi/aa.
Mengalokasikan ruang saja tentu tidak cukup, tetap diperlukan pendampinganJakarta (ANTARA) - Kepala Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) Jambi Haidir menyatakan perlu kerja sama para pihak dengan modal sosial masing-masing untuk bersinergi satu sama lain dalam penanganan persoalan serta pemberdayaan Orang Rimba. Sinergi seperti ini akan memberikan energi positif, kata Haidir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, berbagai pihak sebenarnya sangat memahami bahwa Orang Rimba jauh tertinggal dalam banyak hal padahal berkedudukan sama sebagai warga negara Indonesia (WNI).
36.810 Ha Lahan Dialokasikan untuk Masyarakat Adat di Bukit Duabelas Jambi
Diperbarui 14 Jun 2021, 10:30 WIB
16
Orang rimba Jambi. (Liputan6.com / dok KKI Warsi)
Liputan6.com, Jakarta - Kepala Balai Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) Haidir, mengatakan, secara formal administrasi pemerintah telah mengalokasikan ruang yang cukup untuk kehidupan Orang Rimba di kawasan TNBD.
Menurut Haidir, berdasarkan keputusan Pemerintah, selain kawasan konservasi, KLHK telah membagi kawasan TNBD sebagai tempat bermukim serta memenuhi kebutuhan Orang Rimba.
Baca Juga Di dalam TNBD terdapat zona tradisional atau yang disebut sebagai Tanoh Behuma. Wilayah ini merupakan bagian dari kawasan taman nasional yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara tradisional untuk memenuhi sekaligus mengakomodasi kebutuhan hidup Orang Rimba dengan memegang prinsip kelestarian, katanya dikutip dari Antara, Senin (14/6/2021)
Kepala Balai Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) Haidir, mengatakan, secara formal administrasi pemerintah telah mengalokasikan ruang yang cukup untuk .