Selasa 29 Jun 2021 12:12 WIB Red: Erik Purnama Putra Kepala Staf Kodam (Kasdam) III/Siliwangi, Brigjen Kunto Arief Wibowo dipromosikan menjadi Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) III/Kostrad. Foto: Dispenad REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Republika Tiga Menguak Takdir adalah buku kumpulan puisi yang menyelami pemikiran dan perasaan tiga sastrawan, yakni Chairil Anwar, Rivai Apin, dan Asrul Sani. Dengan segenap perbedaan, mereka bersatu demi mencapai cita-cita yang disebut 'suatu tujuan takdir'. Mereka adalah sastrawan Angkatan '45 lahir dan berawal dari kecamuk dan kegetiran atas Perang Kemerdekaan. Ada 'takdir' yang sebenarnya mereka perjuangkan. Apa itu? Cuma mereka bertiga yang tahu. Mereka berjuang melalui puisinya membakar semangat para pejuang yang telah mengorbankan nyawa, demi tercapainya kemerdekaan. Chairil Anwar menulisnya dalam sajak ‘Antara Krawang-Bekasi’ dan Asrul Sani dengan ‘Sebagai Kenangan kepada Amir Hamzah, Penyair yang Terbunuh’. Kemudian Rivai Apin menulis sajak ‘Anak Malam’, menggambarkan pejuang tak kenal menyerah.