Namun, Menag mengakui bahwa pengaruh
media sosial belakangan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah, khususnya Kementerian Agama dalam menangani masalah perbedaan pandangan agama. Pemerintah Indonesia tidak bisa mengontrol sepenuhnya informasi-informasi yang diterima masyakarat melalui media sosial. Arus perkembangan Informasi melalui media digital memang sangat luar biasa belakangan ini.
"Kami coba lakukan komunikasi yang intens dengan para pemuka agama, agar para pemuka agama dapat juga mengkomunikasikan ke jemaahnya bagaimana perbedaan menjadi kelebihan negara kita, bukan sesuatu yang harus diperdebatkan. Selain itu, pemerintah mencoba beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan keagamaan yang dilakukan umat-umat beragama di Indonesia," jelas Menag.
Menag menambahkan, Indonesia juga masih harus belajar dari Singapura tentang banyak hal, agar kehidupan di Indonesia lebih sejahtera.