Eksploitasi Anak di Masa Pandemi Covid-19 Meningkat, DPR Dorong Perlindungan Ekstra
Diperbarui 24 Jul 2021, 06:17 WIB
17
Pengemis bersama anaknya saat berada di lampu merah kawasan Karet, Jakarta, Minggu (18/10/2020). Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan angka kemiskinan di Indonesia naik pada periode September 2020. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani mendorong semua pihak memberikan perlindungan ekstra kepada anak di masa pandemi Covid-19.
Menurut dia, perlindungan ekstra harus dilakukan bukan hanya lantaran trend kasus eksploitasi anak di Indonesia meningkat, tapi juga karena posisi anak yang lebih rentan selama masa pandemi Covid-19.
Baca Juga
Tangis Shiri Pecah Saat Antre Isi Oksigen Untuk Sang Ibu, Ternyata Dapat Kabar Buruk
Shiri mengakui sejak pagi berusaha mencari oksigen untuk sang ibu yang sedang sakit dan mengalami sesak nafas di rumah.
Sabtu, 24 Juli 2021 09:37 Editor:
kekurangan oksigen menjadi satu di antara faktor penyebab kematian para pasien.
Sehingga tak jarang warga yang mengantre untuk mengisi tabung oksigen yang kerap habis di rumah sakit.
Kasus kelangkaan oksigen selama pandemi ini menjadi salah satu problematika masyarakat.
Bahkan dilansir dari Tribunnews sebelumnya, di daerah Jawa Timur bahkan ada oknum yang tega menjualnya hingga berkali-kali lipat harga eceran.
Hal ini pun dialami masyarakat di Kalimantan Barat.
Viral, Ruang Isolasi Covid-19 Kosong Tak Ada Nakes saat Pasien Kritis, Pihak RS: Kami Kelelahan
Sebuah video yang memperlihatkan ruangan isolasi pasien Covid-19 sepi tanpa tenaga kesehatan (nakes) viral di media sosial.
Sabtu, 24 Juli 2021 09:59 Editor:
Istimewa
Tangkapan Layar video ruang isolasi di RSUD dr Darsono Pacitan kosong tanpa tenaga kesehatan. Video ini pun viral di media sosial.
TRIBUNKALTIM.CO - Jumlah pasienCovid-19 yang dirawat di rumah sakit saat ini memang lagi tinggi.
Hampir semua rumah sakit yang menangani pasienCovid-19 penuh.
Banyak kisah yang terjadi selama pandemi Covid-19 ini.
Video tersebut merekam tak adanya tenaga kesehatan (nakes) di ruang isolasi mandiri di sebuah rumah sakit.
SEMARANG - Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Kabidhumas
Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy, menyampaikan terkait adanya pemberitaan seorang perawat di RSUD Ambarawa yang terjadi pada Jumat (23/7/21). Hal tersebut tidak benar dan informasi tersebut salah.
Dikatakan Kombes Pol Iqbal Alqudusy, berita adanya penusukan nakes adalah tidak benar, yang ada, adalah Keributan karena kesalahpahaman antara keluarga korban Covid-19 dengan satpam dan Nakes di rumah sakit tersebut. Itu tidak benar, kejadiannya ada kesalahpahaman hingga terjadi keributan antara keluarga korban Covid dengan Satpam dan Nakes saja, tidak ada penusukan terhadap nakes oleh keluarga korban, kata Iqbal, di ruangannya, Sabtu (24/7/21) pagi.
Lanjut Iqbal, perkara peristiwa kejadian keributan tersebut terjadi di RS Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, hal itu terjadi pada hari Jumat. Kejadian tersebut terjadi di depan ruangan Anyelir RS GM Ambarawa, sekira pukul 14.30 WIB siang kemarin.
Kasus Keributan di RSUD Gunawan Mangunkusumo Berakhir Damai republika.co.id - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from republika.co.id Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.