Kumpulan Hoaks Seputar Covid-19 yang Beredar Sepekan, Simak Faktanya
Diperbarui 13 Jul 2021, 09:00 WIB
16
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay
Liputan6.com, Jakarta- Peredaran hoaks seputar Covid-19 di tengah pandemi semakin memperparah situasi, agar tidak menjadi korban hoaks sebaiknya kita mencari tau kebenaran informasi dengan memastikan dari sumber yang kredibel sebeperti hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar Covid-19, hasilnya sebagian informasi tersebut hoaks.
Baca Juga
1. Rumah Sakit Langsung Vonis Positif Covid-19 Bagi Pasien Bergejala Batuk, Pilek, Meriang
Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Rumah Sakit (RS) akan memvonis positif covid-19 bagi masyarakat yang berobat dengan gejala batuk, pilek, meriang. Postingan ini ramai dibagikan sejak awal pekan kemarin.
Mitos Kesehatan Sepekan: Susu Beruang hingga Labu Kuning Bisa Menangkal Covid-19
liputan6.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from liputan6.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
6 Hoaks yang Beredar dalam Sepekan, dari PPKM sampai Covid-19
liputan6.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from liputan6.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Cek Fakta: Tidak Benar Semua Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di RS, Simak Faktanya
liputan6.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from liputan6.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Pasien penyakit ganas hanya mati di rumah sakit? Ini faktanya! Senin, 5 Juli 2021 12:01 WIB
Petugas Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) menguburkan warga yang meninggal dunia akibat terinfeksi COVID-19 di Banda Aceh, Aceh, Selasa (22/6/2021). (ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/hp) Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah narasi beredar di media sosial baik Facebook, Instagram, maupun Twitter tentang klaim pasien penyakit ganas hanya mati di rumah sakit.
Narasi itu mempertanyakan mengapa penyakit yang disebut ganas tidak membuat orang-orang mati di jalan, di rumah atau di sawah.
Berikut narasinya: Jika Memang Ganas , Kenapa tidak Mati di Jalan, Kenapa Tidak Mati di Rumah, Kenapa Tidak Mati di Sawah/Kebun, Kenapa Tidak Mati di Pasar-pasar?