Tribunnews.com
Jokowi Disebut The King of Lip Service, PKS: Suara Mahasiswa Jujur, Enggak Usah Baper
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mendukung kritik yang disampaikan BEM UI, menurutnya mahasiswa itu penjaga hati nurani bangsa, suara mahasiswa jujur.
Senin, 28 Juni 2021 09:53 WIB
Alasannya pernyataan yang disampaikan Jokowi selalu berbeda dengan kenyataan di lapangan.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mendukung kritik yang disampaikan BEM UI. Mahasiswa penjaga hati nurani bangsa, suara mahasiswa jujur, kata Mardani kepada wartawan, Senin (28/6/2021). Semua pihak mesti melihatnya sebagai bagian dari proses pematangan peran kepemimpinan para mahasiswa. Dan enggak usah baper (bawa perasaan) semua pihak, imbuhnya.
Namun, Mardani mengingatkan agar jangan sampai ada aksi mahasiswa yang justru destruktif.
Tribunnews.com
Jokowi Dikritik BEM UI, SETARA Institute : Kritik Mahasiswa Bagian dari Social Control
BEM UI sebut Jokowi sebagai The King of Lip Service, SETARA Institute nilai kritik dari mahasiswa bagian dari social control.
Senin, 28 Juni 2021 11:10 WIB
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti SETARA Institute Ikhsan Yosarie menilai kritik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) terhadap Presiden Joko Widodo dengan poster The King of Lip Service adalah bagian dari kebebasan warga negara dalam mengeluarkan pendapat, kemerdekaan pikiran, dan hati nurani sebagaimana diatur dalam UUD 1945 Pasal 28E ayat (3) dan Pasal 28I ayat (1).
Dengan demikian, Ikhsan mengatakan kampus tempat mereka bernaung seharusnya memfasilitasi hak konstitusional tersebut dengan menjamin kebebasan akademik para mahasiswanya.
Tribunnews.com
BEM UI Juluki Jokowi The King Lip of Service, Demokrat: Keberanian Mengkritiknya Patut Diapresiasi
Dalam kritik yang disampaikan melalui poster yang diedarkan di media sosial BEM UI memberikan julukan Jokowi The King Of Lips Service .
Senin, 28 Juni 2021 11:30 WIB
Postingan akun Twitter BEM UI, menjuluki Jokowi sebagai The King of Lip Service, Sabtu (26/6/2021).
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Partai Demokrat turut memberikan respon terkait postingan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang memberikan kritik kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Dalam kritik yang disampaikan melalui poster yang diedarkan di media sosial BEM UI memberikan julukan Jokowi The King Of Lips Service kepada Presiden RI Jokowi.
Tribunnews.com
Sejumlah akun media sosial milik pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia mengalami peretasan usai mengkritik Jokowi.
Senin, 28 Juni 2021 11:46 WIB
Postingan akun Twitter BEM UI menjuluki Jokowi sebagai The King of Lip Service, Sabtu (26/6/2021).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah akun media sosial (medsos) milik pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM-UI) mengalami peretasan.
Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra mengungkapkan peretasan tersebut terjadi pada tanggal 27 dan 28 Juni 2021. Terjadi peretasan akun media sosial kepada beberapa pengurus BEM UI 2021, ujar Leon melalui keterangan tertulis, Senin (28/6/2021).
Peretasan pertama, kata Leon, terjadi pada pukul 00.56 WIB terhadal akun WhatsApp Kepala Biro Hubungan Masyarakat BEM UI 2021 Tiara. Akun WhatsApp tersebut tidak dapat diakses dan tertulis bahwa akun tersebut telah keluar dari telepon genggam Tiara.
Tribunnews.com
Rektorat UI Panggil Pengurus BEM, JPPI: Katanya Kampus Merdeka, Masa Dibungkam
JPPI mengritik langkah Rektorat Universitas Indonesia (UI) yang memanggil pengurus BEM-UI terkait unggahan yang mengkritisi Presiden Joko Widodo.
Senin, 28 Juni 2021 12:25 WIB
istimewa
Surat itu ditujukan kepada pengurus BEM UI, seperti Ketua, Wakil Ketua, Koordinator Bidang Sosial Politik, Kepala Kantor Komunikasi dan Informasi.
Menurut Ubaid, sedianya pihak kampus tidak perlu membungkam kekritisan mahasiswa.
Dirinya menilai hal ini tidak sejalan dengan nilai-nilai Kampus Merdeka yang digaungkan Kemendikbudristek. Waduh, ini adalah kecelakaan sejarah. Lagi-lagi katanya Kampus Merdeka, masa pengkritik kembali dibungkam, ucap Ubaid kepada Tribunnews.com, Senin (28/6/2021).
Dirinya mengatakan perlakuan ini mirip dengan gaya pemerintah zaman Orde Baru.