AS Tawarkan Perlindungan ke Lebih Banyak Pengungsi Afganistan
AS akan menerima ribuan pengungsi Afganistan lagi karena situasi keamanan di negara itu terus memburuk akibat serangan Taliban. Sementara itu, Presiden Afganistan Ashraf Ghani menyalahkan AS atas krisis tersebut.
Penerjemah yang membantu tentara AS berkomunikasi dengan warga Afghanistan adalah yang termasuk memenuhi syarat mengajukan suaka
Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk mengizinkan lebih banyak pengungsi dari Afganistan yang mungkin jadi target kekerasan Taliban. Syaratnya, mereka harus memenuhi kriteria kelayakan baru yang telah diperluas, ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Senin (02/08).
Sekitar 20.000 pengajuan telah diterima untuk program memukimkan kembali penerjemah yang telah bekerja bersama pasukan AS, dan keluarga dekat mereka. Keputusan itu diambil di tengah situasi keamanan yang memburuk dengan cepat di Afganistan.
Menlu AS Blinken Peringatkan India Atas Pelanggaran HAM | DUNIA: Informasi terkini dari berbagai penjuru dunia | DW
dw.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from dw.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
India Akan Tekan AS soal Afganistan dan Cina dalam Pertemuan dengan Blinken | DUNIA: Informasi terkini dari berbagai penjuru dunia | DW
dw.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from dw.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
AS Lakukan Serangan Udara Lawan Taliban dan Janji Dukung Pasukan Afganistan
Jenderal tinggi AS menolak untuk mengatakan apakah serangan udara terhadap Taliban akan berlanjut setelah pasukan AS ditarik, tetapi berjanji untuk mendukung Afganistan dari jauh.
Jenderal Marinir AS Kenneth McKenzie s mengatakan Amerika Serikat akan terus mendukung pasukan Afganistan
Amerika Serikat (AS) akan terus melakukan serangan udara untuk mendukung pasukan Afganistan memerangi Taliban dalam beberapa minggu mendatang, kata seorang jenderal tinggi AS, pada Minggu (25/07). Namun, tidak jelas apakah misi serangan udara ini akan berlanjut hingga akhir Agustus atau tidak.
Kelompok Taliban telah membuat kemajuan pesat ketika AS dan sekutunya menarik pasukan mereka dari Afganistan. Kemajuan tersebut memicu kekhawatiran bahwa kelompok tersebut akan mendapatkan kembali kekuasaan.