comparemela.com

Latest Breaking News On - Variant new rampant - Page 1 : comparemela.com

Ketimpangan Distribusi Vaksinasi Tidak Merata, Varian Covid -19 Dorong Gelombang Kematian

Ketimpangan Distribusi Vaksinasi Tidak Merata, Varian Covid -19 Dorong Gelombang Kematian Kepala Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus Kamis, 8 Juli 2021 12:56 Editor: Tedros Adhanom Ghebreyesus  Terlebih di negara dengan akses vaksin yang lebih sedikit. Hal ini diperingatkan Kepala Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. Dimana pada hari yang sama dunia mencapai tonggak sejarah suram dengan 4 juta kematian akibat Covid-19. Varian saat ini memenangkan perlombaan melawan vaksin karena produksi dan distribusi vaksin yang tidak merata, yang juga mengancam pemulihan global, kata Ghebreyesus mengutip pernyataannya di laman resmi WHO, Rabu (7/7/2021). Ia mengatakan bahwa telah berulang kali menyerukan 10 persen orang di semua negara untuk divaksinasi pada bulan September dan agar angka itu meningkat menjadi 40 persen pada akhir tahun.

Varian Baru Covid-19 Merajalela, WHO Salahkan Distribusi Vaksin yang Tidak Merata

Varian Baru Covid-19 Merajalela, WHO Salahkan Distribusi Vaksin yang Tidak Merata WHO memperingatkan, varian Covid-19 menyebabkan gelombang kematian di beberapa bagian dunia. Kamis, 8 Juli 2021 11:13 WIB Tedros Adhanom Ghebreyesus  Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan, varian Covid-19 menyebabkan gelombang kematian di beberapa bagian dunia. Terlebih di negara dengan akses vaksin yang lebih sedikit. Pada hari yang sama dunia mencapai tonggak sejarah suram dengan 4 juta kematian akibat Covid-19. Varian saat ini memenangkan perlombaan melawan vaksin karena produksi dan distribusi vaksin yang tidak merata, yang juga mengancam pemulihan global, kata Ghebreyesus mengutip pernyataannya di laman resmi WHO, Rabu (7/7/2021).

Ini Hotline Bagi Karyawan yang Masih Diminta Perusahaan Bekerja di Kantor Saat PPKM Darurat

Tribunnews.com Polda Metro Jaya terus melakukan giat operasi kontijensi Aman Nusa II dalam rangka penerapan kebijakan PPKM Darurat. Kamis, 8 Juli 2021 12:03 WIB Tribunnews/Irwan Rismawan Para vaksinator yang terdiri dari pengurus dan karyawan platform Fintech Pendanaan anggota AFPI saat mengikuti kegiatan Vaksin Gotong Royong yang digelar AFPI di Jakarta, Jumat (2/7/2021). AFPI dan seluruh platform Fintech Pendanaan terdaftar dan berizin Otoritas Jasa keuangan (OJK) menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam membantu penanganan pandemi Covid-19 dengan menggelar program Vaksinasi yang menyasar ke ribuan vaksinator termasuk untuk pengurus AFPI dan karyawan anggota platform penyelenggara Fintech Pendanaan. Tribunnews/Irwan Rismawan  TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Polda Metro Jaya terus melakukan giat operasi kontijensi Aman Nusa II dalam rangka penerapan kebijakan PPKM Darurat.

Covid-19 Varian Baru Merajalela di Surabaya, Eri Cahyadi: Tolong Jaga Putra Putrinya

Covid-19 Varian Baru Merajalela di Surabaya, Eri Cahyadi: Tolong Jaga Putra Putrinya Diperbarui 01 Jul 2021, 06:22 WIB 17 Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com) Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta para orangtua mengawasi anak-anaknya dengan tetap menaati protokol kesehatan saat keluar rumah, sebagai upaya mencegah penularan varian baru COVID-19. Saya minta tolong jaga putra-putrinya, katanya, Rabu (30/6/2021), dikutip dari Antara. Baca Juga Menurut Eri Cahyadi, COVID-19 varian baru ini tidak hanya menyerang orang dewasa saja, namun juga anak-anak kecil. Apalagi, saat ini kasus COVID-19 juga ditemukan pada anak-anak dan remaja.  Dengan ditemukannya COVID-19 varian delta di Surabaya membuat perawatan pasien itu menjadi lebih lama. Oleh karena itu, Eri kembali memohon kepada masyarakat agar lebih mawas diri dan tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.

© 2024 Vimarsana

vimarsana © 2020. All Rights Reserved.