/PRNewswire/ Oakworth Capital Bank (Oakworth) (OTCQX: OAKC) is pleased to announce that Patrick Chapman has joined the bank s South Alabama Market Board..
Target Nol Kelaparan Dunia Pada 2030 akan Meleset Jauh bisnis.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from bisnis.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Pandemi COVID-19 Mayoritas Picu Kelaparan dan Kekurangan Gizi Dunia 2020 Melonjak
Diperbarui 13 Jul 2021, 11:41 WIB
13
Nybol Madut duduk bersama anak-anaknya di tempat penampungan di Sudan Selatan (22/11). Mereka menderita krisis air bersih dan kelaparan karena minimnya persediaan pangan. (AFP Photo/Albert Gonzalez Farran)
Liputan6.com, Jakarta - Tingkat kelaparan dan kekurangan gizi dunia memburuk secara dramatis pada 2020 lalu. Sebagian besar kemungkinan disebabkan oleh pandemi COVID-19.
Hal itu diungkapkan dalam laporan multi-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diterbitkan pada Senin 12 Juli 2021.
Baca Juga
Setelah hampir tidak berubah selama lima tahun, jumlah orang yang kekurangan gizi naik menjadi sekitar 768 juta 2020 lalu - setara dengan 10 persen dari populasi dunia dan kenaikan pada 2019 yang mencapai sekitar 118 juta, kata laporan itu.
2020, Angka Kelaparan dan Kekurangan Gizi Melonjak Akibat Covid-19 Selasa, 13 Juli 2021 | 10:16 WIB Oleh : Unggul Wirawan / WIR
Seorang anak laki-laki Yaman berusia dua tahun menderita kelaparan dan kekurangan gizi. (Foto: AFP)
London, Beritasatu.com- Tingkat kelaparan dan kekurangan gizi dunia memburuk secara dramatis tahun 2020 akibat pandemi Covid-19. Temuan itu diungkap dalam laporan sejumlah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diterbitkan pada Senin (12/7/2021).
Seperti dilaporkan Reuters, setelah hampir tidak berubah selama lima tahun, jumlah orang yang kekurangan gizi naik menjadi sekitar 768 juta pada tahun 2020. Jumlah itu setara dengan 10% dari populasi dunia dan terjadi peningkatan sekitar 118 juta dibandingkan 2019.
Ditulis oleh badan-badan PBB termasuk Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Program Pangan Dunia (WFP) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), laporan tersebut adalah penilaian komprehensif pertama dari kerawanan pangan dan