JAKARTA - Roso Daras dalam buku Sukarno Serpihan Sejarah yang Tercecer menceritakan kisah Bung Karno menunaikan ibadah haji.
Bung Karno adalah seorang Haji Akbar. Nalarnya, saat ia berangkat haji tahun 1955, ritual inti haji terjadi pada hari Jumat, sebuah hari suci bagi umat Islam.
Karena itulah ia bergelar Haji Akbar. Tentu saja peristiwa itu tergolong langka. Sebuah versi menyebutkan, dari ibadah haji yang dilakukannya itulah ia mendapat tambahan nama “Ahmad”.
Akan tetapi, Bung Karno tetap Bung Karno. Ia tidak menyandangkan nama Ahmad maupun gelar haji di depan namanya. Karenanya, ia pernah berang manakala seorang wartawan Amerika Serikat menuliskan namanya sebagai Ahmad Sukarno.
Ia punya banyak kenangan manis tentang bapaknya. Salah satunya adalah kebiasaan Bung Karno di meja makan.
Sebab, sarapan bersama putra-putrinya adalah hal yang wajib Bung Karno lakukan jika sedang tidak di luar Istana.
Adalah Rachma yang selalu mengambil kursi di sisi meja sebelah kanan Bung Karno. Sambil sarapan, tidak seperti putra-putri yang lain, maka Rachma sangat intens mencermati cara makan bapaknya.
Darinya ia hafal betul, bapak suka sayur sayuran yang segar, menyenangi daging yang empuk, dan menyukai sambal yang digerus halus, dan tanpa biji cabe.
Selesai makan, seperti biasa, Bung Karno mengambil buah-buahan. Selalu dan tak pernah lupa, Bung Karno membagi buah yang dimakannya kepada putra-putrinya.
Kisah Bung Karno Jadi Mak Comblang, Melamarkan Gadis Pujaan Bung Hatta Tengah Malam : Okezone Nasional okezone.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from okezone.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.