Banjarmasin Post
Sabtu, 10 Juli 2021 08:23 Editor:
Oleh : Haryo Kuncoro (Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta)
BANJARMASINPOST.CO.ID - SEMAKIN sempitnya ruang gerak kebijakan moneter dan makroprudensial agaknya tidak menyurutkan hasrat Bank Indonesia (BI) untuk terus bermanuver. Tuntutan primer peran stabilisasi ekonomi makro yang diemban BI tampaknya akan disiasati dengan mengakselerasi efektivitas transmisi kebijakan moneter.
Kecenderungan ini setidaknya bisa disimak dari rilis BI pada akhir bulan lalu tentang program pengembangan pasar keuangan Indonesia. Sesuai Blue Print Pengembangan Pasar Uang 2025 yang diluncurkan pada 14 Desember 2020, fokus pengembangan pasar uang pada 2021-2022 menyasar pada transaksi repurchase agreement (Repo) dan domestic non-deliverable forward (DNDF).