BMJ Global Health itu meninjau data di berbagai negara yang memberlakukan pembatasan ketat maupun tidak. Data kematian dengan berbagai penyebab dihimpun secara internasional, tepatnya dari 94 negara. Hasilnya, beberapa negara seperti Selandia Baru dan Australia yang menerapkan
lockdown tidak mengalami lonjakan kasus kematian. Hal sebaliknya terjadi di negara yang punya kebijakan
lockdown lebih longgar. Brasil, Swedia, Rusia, dan beberapa bagian Amerika Serikat mencatat jumlah kasus kematian yang lebih tinggi selama pandemi. Salah satu penulis studi, Profesor Gavin Yamey dari Duke Global Health Institute di Duke University, menyoroti bukti tersebut. Menurut Yamey, itu sudah mendukung gagasan bahwa upaya
lockdown tidak sia-sia. Tampaknya negara-negara yang bertindak cepat dan agresif memiliki lebih sedikit kematian dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebuah studi lain menunjukkan bahwa
Selamat Hari Tempe Nasional, Begini Sejarah dan Keunikan Makanan Kesukaan Sukarno
liputan6.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from liputan6.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Ada Ancaman Lonjakan Kasus COVID-19, PDPI Minta Pemerintah Bersiap Mulai Sekarang
liputan6.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from liputan6.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Peneliti dorong insentif produk HPTL untuk pengurangan dampak buruk tembakau
elshinta.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from elshinta.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Peneliti Dorong Insentif Produk HPTL
inilah.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from inilah.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.