Sebagai tanggapan, sekolahnya mengatakan ia telah melanggar kode etik dan menskorsnya dari tim pemandu sorak selama setahun.
Meski demikian Hakim Agung Stepen Breyer, yang menulis keputusan itu mewakili mayoritas hakim MA, mengatakan beberapa kasus di mana sekolah bisa campur tangan mencakup intimidasi dan ancaman terhadap guru atau siswa.
Distrik Sekolah Daerah Mahanoy di mana Levy bersekolah berpendapat bahwa dengan penyebaran teknologi serta prevalensi pembelajaran jarak jauh akibat pandemi virus corona, batas antara pidato di sekolah dan di luar sekolah menjadi kabur.
Orang tua Levy meminta agar sekolahnya mencabut penangguhan itu, tetapi ketika ditolak, mereka mengajukan gugatan federal yang mengatakan sekolah itu melanggar hak kebebasan berbicara putri mereka. Pengadilan federal di Pennsylvania memutuskan mendukung orang tua Levy seperti yang dilakukan Pengadilan Banding Sirkuit AS ke-3.