TRC BPBD Catat 698 Pasien Covid-19 di Jogjakarta Meninggal saat Isoman Ilustrasi petugas membawa peti jenazah warga positif Covid-19 yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri.
(Dery Ridwansah/JawaPos.com)
JawaPos.com–Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Jogjakarta mencatat pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) mencapai 698 jiwa. Jumlah tersebut terhitung mulai 1 sampai 27 Juli.
”Pasien yang meninggal dunia saat isoman di rumah mencapai 698 jiwa, sedangkan yang meninggal dunia di rumah sakit 1.983 jiwa,” kata Wakil Komandan TRC BPBD DI Jogjakarta Indrayanto seperti dilansir dari
Antara di Jogjakarta.
Indrayanto menyebutkan, angka tersebut mengacu data akumulasi penanganan jenazah dengan protokol Covid-19 dari Posko Dukungan Operasi Penanganan Covid-19 Jogjakarta sejak awal Juli 2021. Khusus untuk data pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat isoman, rata-rata sebanyak 30 sampai 40 la
DIY Disorot Luhut, Sebab Tingginya Angka Kematian Diungkap
republika.co.id - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from republika.co.id Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
TRC BPBD: 698 Pasien Covid di Yogya Meninggal Saat Isoman
republika.co.id - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from republika.co.id Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Banyak Warga Meninggal Saat Isoman, TRC BPBD DIY Usulkan Pemerintah Buat RS Infeksius Covid-19
TRC BPBD DIY mendesak supaya Pemda DIY melakukan pengadaan rumah sakit yang khusus bagi pasien infeksius dengan kapasitas 400 sampai 500 bed.
Minggu, 25 Juli 2021 12:21
Penulis:
Tujuannya supaya memudahkan pemantauan kesehatan terhadap pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi.
Selain itu, mereka juga berharap DIY segera memiliki rumah sakit khusus pasien yang terpapar Covid-19 di luar rumah sakit rujukan. Kami mengusulkan Selter harus diperbanyak, dipercepat hingga ke tingkat dusun. Karena kalau terlokal di satu tempat enak untuk mengawasinya, kata Wakil Komandan TRC BPBD DIY Indrayanto, Minggu (25/7/2021).
Sehingga ketika orang tersebut akan dijemput petugas mereka menolak, dan tak jarang harus terjadi keributan.