Minggu, 25 Juli 2021 05:06 Reporter : Mochammad Iqbal Pertamina Gelar Vaksinasi Massal. ©2021 Merdeka.com
Merdeka.com - Sejumlah warga di Kabupaten Garut, saat ini rupanya masih banyak yang menolak untuk divaksinasi Covid-19. Kebanyakan mereka yang menolak karena terjebak informasi palsu atau hoaks.
Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol CZi Deni Iskandar mengungkapkan, sejak Jumat (23/7), pihaknya melakukan serbuan vaksinasi di wilayah selatan Garut. Targetnya, sampai Sabtu (24/7), tercapai 1.000 orang warga yang divaksinasi.
“Target warga 1.000 orang selama dua hari, tapi susah warga situ, aduh repot, pada enggak mau divaksinasi karena termakan hoaks semua. Jadi pada takut divaksin, takut mati lah, divaksin itu, bikin lumpuh lah, haram lah, jadi susah,” kata Dandim.
Terjebak Informasi Hoax, di Garut Masih Banyak Warga Menolak Vaksinasi Covid-19
pikiran-rakyat.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from pikiran-rakyat.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
10 Kecamatan Penyumbang Positif Covid-19 di Garut Awal Juli
inilahkoran.com - get the latest breaking news, showbiz & celebrity photos, sport news & rumours, viral videos and top stories from inilahkoran.com Daily Mail and Mail on Sunday newspapers.
Empat RS untuk penanganan kasus Covid-19 itu adalah RSUD dr Slamet, RSUD Pameungpeuk, RS Medina, dan RS Guntur. Namun, hanya RSUD dr Slamet yang lebih dikhususkan untuk penanganan pasien Covid-19. Sementara di tiga RS lainnya, kata Leli, sekitar 60-80 persen kapasitasnya akan ditujukan bagi pasien Covid-19. “Tiga rumah sakit lainnya masih bisa untuk menangani pasien non-Covid-19. Namun, sebagian besar untuk pasien Covid-19,” ujarnya. Ke depan, RSUD dr Slamet untuk sementara tidak akan melayani pasien non-Covid-19, terkecuali untuk layanan hemodialisis dan talasemia. Hampir seluruh tempat tidur di RS tersebut akan ditujukan bagi pasien Covid-19. Rencananya ada sekitar 500 tempat tidur yang disiapkan. Akan tetapi, sejauh ini belum semua tempat tidur bisa digunakan untuk pasien Covid-19, sebab masih ada pasien kasus lainnya yang tengah menjalani perawatan. “Itu