Luapan sungai mengakibatkan banjir yang merendam pemukiman warga dan lahan pertanian. Warga mengalami kerugian besar, lantaran seluruh isi rumah ikut terendam.
Tidak adanya tanggul penahan air membuat air sungai meluap dan merendam pemukukiman. Warga Desa Tasokko mengaku daerah mereka kerap dilanda banjir tiap tahunnya, jika hujan intensitas tinggi.
Menurut warga, banjir tersebut terjadi satu hingga tiga kali dalam setahun. Selain menggenangi rumah warga, banjir juga menggenangi Jalan Poros Transsulawesi sehingga sempat membuat macet arus kendaraan. Warga berharap pemerintah melakukan tindakan perluasan sungai dan pembuatan tanggul, agar ketika musim hujan kejadian tersebut tidak terulang, ujar Suadi, warga sekitar.
(saz)