Tribunnews.com
Apakah Ponselmu Terserang Spyware Pegasus? Begini Cara Mengeceknya
tersiar kabar bahwa telah ada 50.000 lebih nomor ponsel yang menjadi target spyware Pegasus buatan perusahaan Israel, NSO Group Technologies.
Selasa, 27 Juli 2021 09:05 WIB
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramai aksi pengintaian melalui perangkat keras dan perangkat lunak atau Spyware bernama Pegasus masih menjadi ancaman bagi banyak kalangan.
Serangan siber sistematis itu bahkan menargetkan tokoh dunia dalam beberapa pekan ini.
Bahkan, tersiar kabar bahwa telah ada 50.000 lebih nomor ponsel yang menjadi target spyware Pegasus buatan perusahaan Israel, NSO Group Technologies.
Alhasil, Amnesty Internasional, sebuah organisasi non-pemerintah internasional berkonsentrasi pada isu HAM, membeberkan beberapa cara untuk mendeteksi ponsel yang terkena spyware.
Tribunnews.com
Apple cenderung menganggap spyware dari Pegasus itu hanyalah sebuah aksi yang menargetkan pihak-pihak tertentu.
Selasa, 27 Juli 2021 11:22 WIB
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggapan bahwa perangkat ponsel milik Apple, iPhone merupakan smartphone dengan sistem keamanan paling canggih dan punya privasi kuat tak selamanya benar.
Hal itu terbukti jika sistem keamanan ponsel anyar besutan mendiang Steve Jobs itu berhasil tembus spyware Pegasus buatan perusahaan Israel, NSO Group. Bersimpati atas kejadian itu, Bos WhatsApp, Will Cathcart memberikan saran untuk Apple dalam menghadapi spyware yang diketahui juga menyeranng politisi, aktivis, jurnalis, dan beberapa aplikasi.
Spyware Pegasus yang mendunia juga jadi agensi khusus Amnesty International.
Tribunnews.com
Telepon Masuk Daftar Sadap Pegasus, Presiden Prancis Emmanuel Macron Ganti Telepon dan Nomornya
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengganti telepon dan nomornya menyusul dugaan nomor teleponnya masuk dalam daftar pengawasan spyware Pegasus
Jumat, 23 Juli 2021 09:51 WIB
EMMANUEL MACRON / TWITTER / AFP
Pengambilan gambar ini diambil dari sebuah video yang dipublikasikan di akun twitter Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 7 Januari 2021 menunjukkan Presiden Prancis sedang menyampaikan pidato setelah pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol AS. Pemimpin Prancis Emmanuel Macron mengatakan: Kami tidak akan menyerah pada kekerasan beberapa orang yang ingin mempertanyakan demokrasi setelah pendukung Donald Trump melanggar Capitol AS beberapa jam sebelumnya.